Nama Perusahaan :
Pekerjaan : Perbaikan dan Perkuatan
Jalan Belakang Dermaga
Nusantara
Pelabuhan Pulau Baii Bengkulu
Tahun anggaran : 2016
BERIKUT ADALAH RINCIAN PEKERJAAN BERDASARKAN BOQ:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN :
1.
Mobilisasi
dan Demobilisasi
2.
Pengukuran
3.
Sewa
Direksi Keet Berikut Fasilitasnya
4.
Penyediaan
Air Kerja dan Penerangan
5.
Pekerjaan
Pembersihan dan Angkutan
B.
PEKERJAAN JALAN :
- Pembongkaran Pavingblock
Esksiting
- Galian Tanah banyak batu
- Bongkar Taman Eksisting
- Urugan Base A berikut
pemadatan
- Pekerjaan beton rigid K-450
t. 30 cm
- Pasang Dudukan Dowel Ø 8
Jarak 25 cm
- Pasang dowel besi Ø 25 pj.
70 cm jarak 25 cm
- Pasang tie bar besi D 16 pj.
70 cm jarak 30 cm
- Pengadaan dan pemasangan
Plastik cor
- Pemotongan dan Pengisian
Joint Sealent
- Opritan Beton tanpa Tulangan
(ke Workshop & R. Genset)
- Pengadaan dan pemasangan
paving block uk.10x20x8 cm berikut sand bedding dan pemadatan
- Urugan pasir ex. Saluran
Belakang Kantor
- Beton Lantai K-125 tebal 8
cm
- Peniggian Tanggulan bak
kontrol listrik uk. 60x50 tinggi 25 cm (Beton K-125)
C.
PEKERJAAN SALURAN DAN
PAGAR
- Pas. Cerucuk kayu dolken
dia. 8-10 cm jarak 50 cm, h=2 m
- Lean Concrete K-125
tebal 5 cm
- Galian saluran crossing
jalan
- Bobokan beton
- Saluran box culvert uk
110x110 tebal 25 cm K-350
- Tutup saluran box culvert
uk. 110x75x30 cm K-350
- Beton bak kontrol tipe 1 uk.
255x150x125 cm K-350
- Beton tutup bak kontrol tipe
1 uk. 150 x64x30 cm K-350
- Beton bak kontrol tipe 2 uk.
168x140x125 cm K-350
- Beton tutup bak kontrol tipe
2 uk. 140 x84x30 cm K-350
- Pembongkaran dan pasang
kembali pagar BRC galvanize tinggi
190 cm
- Pembongkaran dan pasang
kembali tiang pagar BRC tinggi 190 cm berikut pondasi dudukan
- Pasang kembali pintu pagar
BRC
D.
PEKERJAAN LAPANGAN EKS HEAD TRUCK
- Galian Tanah Biasa
- Urugan Base B berikut pemadatan
tebal. 30 cm
- Urugan Base A berikut
pemadatan tebal 20 cm
- Pekerjaan beton rigid K-450
t. 30 cm
- Pasang Dudukan Dowel Ø 8
Jarak 25 cm
- Pasang dowel besi Ø 25 pj.
70 cm jarak 25 cm
- Pasang tie bar besi D 16 pj.
70 cm jarak 30 cm
- Pengadaan dan pemasangan
Plastik cor
- Pemotongan dan Pengisian
Joint Sealent
- Pas. Batu Kali adukan 1:4
- Plesteran pas. batu kali
(sisi luar) adukan 1:4 + acian
- Tali air pasangan bata
berikut plester
a.
Pas.
Bata Adukan 1:4
b.
Plesteran
Adukan 1:4
E.
PEKERJAAN TEMPAT PARKIR
DAN SHELTER
- Penembangan Pohon dia 20-40
cm tinggi < 14 m berikut akar
- Galian tanah biasa
- Pemadatan tanah
- Pas batu kali adukan 1:4
- Plesteran pas. batu kali
(sisi luar) adukan 1:4 + acian
- Urugan Base B berikut
pemadatan
- Urugan Base A berikut
pemadatan
- Pengadaan dan pemasangan
paving block uk.10x20x8 cm berikut sand bedding dan pemadatan
- Pengadaan dan pasang tiang
BRC tinggi 190 cm berikut pondasi tiang
- Pengadaan dan pasang pagar
BRC galvanize tinggi 190 cm berikut
asesoris
- Pengadaan dan pemasangan
pintu dorong BRC uk. 300x190 cm
- Pemindahan dan pemasangan
kembali container office 20 ft berikut pemasangan pondasi dan tangga beton
K350
a. Pembuatan umpak beton bertulang K. 350 uk. 40
x 40 x 50 cm
b. Pembuatan trap beton bertulang
K. 350 uk. 1.00 x 0.60 x 0.45 m
c. Pemindahan Container Office
(LoLo Container)
- Pembuatan Parkiran
a.
Pekerjaan
Pondasi
·
Pekerjaan
Pondasi setempat K. 350
·
Pekerjaan
Pembesian dia. 10 mm - 150 mm
·
Pekerjaan
Bekisting
·
Pekerjaan
plesteran + profilan dan acian kolom
·
Pekerjaan
Pengecatan setara cat ICI
b.
Pekerjaan
Rangka tiang canopy
·
Pipa
galvanis hot medium dia. 4" tebal 4.2 mm berikut pengelasan
·
Pekerjaan
pengecatan rangka tiang canopy dengan cat setara Duco (baru)
c.
Pekerjaan
Rangka atap dan penutup atap canopy
·
Rangka
Atap Baja Ringan
·
Pemasangan
Atap multiroof warna biru
·
Pemasangan
talang air (seng BJLS 30) dengan papan landasan + pipa pembuang PVC 4"
d.
Pekerjaan
M/E
·
Pemasangan
Titik Api
·
Pekerjaan
pemasangan lampu SL 23 watt putih setara philips+ instalasi dan fitting
·
Pekerjaan
pemasangan saklar ganda
- Pemindahan Toilet Movaeble
berikut instalasi air
- Pemindahan Tampungan air
berikut pembuatan pondasi
- Instalasi listrik dan
penerangan
Berdasarkan rincian pekerjaan di atas maka dalam Metode Pelaksanaan ini kita akan
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan tersebut dalam Pekerjaan Mayor dengan tujuan mempermudah pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Sehingga pekerjaan akan selesai dengan tepat waktu/sesuai dengan
schedul waktu yang telah kita buat , tepat mutu (sesuai dengan spesifikasi
teknis) dan tepat biaya (tidak ada penambahan dan pembengkakan biaya).
Secara garis besar untuk
Pelaksanaan Pekerjaan Mayor di
lapangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
LINGKUP PEKERJAAN :
1. DIVISI 1 UMUM :
1.2 Mobilisasi dan
Demobilisasi
2. DIVISI 2 DRAINASE :
2.1 Galian untuk Selokan
Drainase dan Saluran Air
3. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH :
3.1
(1) Galian Biasa
3.2.2(a) Timbunan Pilihan dari sumber galian
3.3 Penyiapan Badan Jalan
4. DIVISI 5 PEKERASAN BERBUTIR :
5.2
(1) Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup aspal
5. DIVISI 7 STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu
Secara garis besar untuk
Pelaksanaan Pekerjaan Mayor di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan
Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek,
meliputi :
1.
Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
Mobilisasi di sini
meliputi mobilisasi personil, alat dan material, yang mana jumlah dan waktu
mobilisasinya menyesuaikan dengan kondisi lapangan atau pekerjaan.
Untuk Mobilisasi peralatan mencakup pekerjaan sebagai berikut :
Pengangkutan peralatan konstruksi
sesuai dengan daftar yang diajukan dari Work Shop ke lokasi pekerjaan di mana alat
tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dan instalasi dari alat
tersebut.
Mobilisasi juga meliputi demobilisasi
dari tempat kerja oleh kontraktor pada akhir kontrak, termasuk pembongkaran
semua instalasi-instalasi konstruksi dan peralatan serta pemulihan tempat kerja
pada kondisi semula sebelum memulai pekerjaan.
Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule pemakaianya selambat-lambatnya satu hari
sebelum dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sampai
dilokasipekerjaan. Semua
peralatan yang didatangkan harus mendapatkan rekomendasi
daridireksi ataupengawaspekerjaanterlebih dahulu.
Mobilisasi Peralatan Kerja Meliputi:
·
Excavator
·
Alat Ukur (Thedolit dan Waterpass)
·
Vibro Roller
·
Concrete Saw (Cutter Pekerasan Jalan)
·
Concrete Mixer
·
Concrete Vibrator
·
Bar Bender
·
Bar Cutter
·
Generator Set
·
Welding Set
·
Hand Breaker
2.
Pengukuran
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan,
lapangan terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran ulang dan harus dibersihkan / diamankan dari bangunan-bangunan, fasilitas yang mengganggu.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/ theodolith atau TotalStation yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Setelah pekerjaan selesai dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan kebenaran struktur.
3.
Sewa Direksi Keet
Berikut Fasilitasnya
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan royek ini
maka perlu disewakan bangun kantor
kerja untuk sementara
untuk tenaga Ahli ataupun ruang
rapat sementara
pada saat pelaksanaan agar pengawasan
serta pengecekan proyek selalu terkondisi. Kantor sementara
ditempatkan didekat lokasi pekerjaan,
sehingga dapat
dijangkau pekerja-
pekerja dalam
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun
4.
Penyediaan Air Kerja dan
Penerangan
Untuk Penyediaan Air
Kerja dan Penerangan prioritas utama adalah melakukan Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya
melalui beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk
dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan
persetujuan dari depertemen terkaitPembuatan sumur dalam dimaksudkan untuk sumber air yang digunakan untuk membantu kegiatan proyek.
Apabila kegiatan relokasi tidak memungkinkan maka
dilakukan kegiatan alternatif berupa pembuatan sumur bor dan penggunaan
generator set
5.
Pekerjaan Pembersihan
dan Angkutan
Setelah semua Pelaksanaan
pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir dimana barak
kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi
menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang
terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama
konsultan pengawas/Direksi, PPTK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan.
Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu 180 hari segala sesuatu yang
terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan
harus dilakukan perawan.
- Papan Nama Kegiatan
Papan nama proyek akan tetap kita laksanakan untuk digunakan sebagai Identitas atau Informasi mengenai Pekerjaan yang
sedang berlangsung. Minimal dapat memberikan informasi mengenai Pemilik
Pekerjaan (Owner), lama pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Supervisi
(jika ada) dan Nilai dari Paket Pekerjaan dimaksud. Papan nama tersebut harus
terpasang selama waktu pelaksanaan pekerjaan.
2. PEKERJAAN DRAINASE
2.1. Galian
untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan
Galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
Pelaksanaan
galian untuk selokan drainase dan saluran air meliputi :
1.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
2.
Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
3.
Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh
4.
Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
3. PEKERJAAN TANAH
a. Galian Biasa
Pekerjaan
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian
structur, galian sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal,
galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton
Pelaksanaan
galian biasa ini prosedurnya sebbagi berikut :
1.
Pengukuran
dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran
dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil
rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan
setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.
2.
Penggalian
secara Manual
Pekerjaan penggalian dilaksanakan
setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah
yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke
Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.
3.
Penggalian
dengan Menggunakan Alat Berat
Pekerjaan penggalian dilaksanakan
setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang
digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar
lokasi proyek.
4.
Dasar
untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :
Asumsi :
-
Menggunakan
tenaga manusia
-
kapasitas
kerja berkelompok
-
kedalaman
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
Urutan kerja/Metode kerja :
-
Tanah
yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)
-
Penggalian
menggunakan tenaga manusia
-
Selanjutnya
material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
-
Dump
Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1 (satu)Km.
Asumsi :
-
menggunakan
alat berat(cara mekanik)
-
Lokasi
pekerjaan Sepanjang jalan
-
Urutan
keraj/Metode Kerja :
-
Tanah
yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
-
Penggalian
menggunakan alat berat(Excavator)
-
Selanjutnya
Excavator menuangkan material hasil galian kedalam
-
Dump
Truck
-
Dump
Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.
b. Timbunan Pilihan
Timbunan yang diklasifikasikan
sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi
semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki
sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti
diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh
timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10%
setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering
maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan
dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material
Pengangkutan
Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan
volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan
material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
2. Penghampara Material
Penghamparan
material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini
harus diperhatikan hal-hal berikut :
a.
Kondisi
cuaca yang memungkinkan
b.
Panjang
hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan
sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan
berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c.
Material
yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.
3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan
dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan
dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi
dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan
mulai dari tepi luar dan bergerak menuju
ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu
lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat
menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Dasar
perhitungan analisis adalah :
- Asumsi :
- Pekerjaan dilakukan secara mekanis
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang
dikerjakan
- Urutan Kerja/Metode kerja :
i.
Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan whell Loader
ii.
Pengankutan material urungan biasanya
dilakukan dengan Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry
kelapangan pekerjaan 6 km
iii. Material urungan biasa dihampar dengan
menggunakan Motor Grader
iv. Hamparan material disisram air dengan Water
Tank truck (sebelum pelaksanaan
pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.
v.
Selama pemadatan sekelompok pekerjaan
akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
4. PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan
ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan
untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa
penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang
telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan,
pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk
memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS
B
Untuk pelaksanan pekerjaan lapis
pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan sesudah pekerjaan penyiapan badan
jalan selesai dan sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat
kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang
berasal dari kerikil mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan agnularitas
95/90*
Pekerjaan
Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan
material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya
dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu
tempat dan kekurangan material ditempat yang lain.
b. Penghampara Material
Penghamparan
material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap penghamparan ini
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section
yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan
ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan
dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur
sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai
areal pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan hasil
trial compaction.
Dasar
Perhitungan Untuk Analisa harga satuan
-
Asumsi :
-
pelaksanaan ini menggunakan alat
berat (secara mekanik)
-
lokasi pekerjaan sepanjang jalan
-
Material agregat kelas B dicampur di
base Camp kontraktor
-
Prosedur pelaksanan :
- Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di
base Camp dengan menggunakan alat
Wheel loader
- Pengangkutan material agregat kelas B
dengan menggunakan alat Motor Grader
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water
Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan
akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu
* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS
A
Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis
pondasi aggregal kelas A ini dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi
aggregat kelas B.
Lapis pondasi Agregat Kelas A
adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan di bawcrh lapisan beraspar. Lapis
pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan angularitas
95/90*.
Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras
A dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Base
A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakqn wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan
pada saat tiaa dilokasi pekerjaan sebelum mqierial di stack.
Material diiurunkan dengan
jarak dan volume terlentu untuk memudahkan pada saat penghamparan agar tidak
terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan
menggunakqn Matar Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikui :
a. Kondisi
cuaca yang memungkinkan
b. Panjanghamparan
pada saat setiap section yang dipadatkan
sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan
sesuai dengan spesifikasi
c.
Material iang tidak dipakai dipisahkan
dqn dilempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan'
c. Pemadatan Material
Pemadalan dilakukan dengan
menggunakan vibra Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.
Dasar Perhitungan Untuk
Analisa Harga Satuan
· Asumsi :
o
Pelaksanaan
ini menggunakan alat berat {secara mekanik)
o
Lakqsi
pekerjaan sepanjang jalan
o
Material
aggregat kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor
o
Prasedur
Pelaksanaan :
o
Pencampuran
aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan menggunakan alat Wheel Loader
o
pengisian
aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan memakai alat Wheel Laader
o
Pengangkutan
material aggregat kelas A dilaksanakan dengan Dump Truck
o
Penghamparan
material aggregat kelas A dengan menggunakan alat Motor Grader
o
Hamparan
aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
o
Operasi
penggilasan harus aimJtai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit
ke arah sumbu jalan.
dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, penggilas
harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit demi
sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan
secara merata.
o Selama pemadatan, sekelompok
pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan
alat bantu.
5. PEKERJAAN STRUKTUR
A.
BETON K-450
Pekerjaan
yang diatur dalam seksi ini harus mencakup
pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-450, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh
Direksi pekerjaan.
Dasar
Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
Asumsi :
§ Menggunakan alat berat {secara
mekanik)
§ Bahan dasar (batu, pasir dan
semen) diterima seluruhnya dilokasi
pekerjaan
§ Prasedur Pelaksanaan :
§ Semen, pasir, batu kerikil dan air
dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer
§ Beton dicor kedalam perancah yang
telah disiapkan
§ Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan
B.
BETON K-350
Pekerjaan
yang diatur dalam seksi ini harus mencakup
pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-350, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh
Direksi pekerjaan.
Dasar
Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
Asumsi :
· Menggunakan alat berat {secara
mekanik)
· Bahan dasar (batu, pasir dan
semen) diterima seluruhnya dilokasi
pekerjaan
· Prasedur Pelaksanaan :
· Semen, pasir, batu kerikil dan air
dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer
· Beton dicor kedalam perancah yang
telah disiapkan
· Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan
C. BETON K-150
Pekerjaan ini
dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahan yang digunakan adalah
semen, pasir dan kerikil yang diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan dan
diaduk dengan Concrete Mixer dan beton di car kedalam bekisting yang telah
disediakan, peralatan yang digunakan adalah molen/concrete mixer, gerobak
dorong, alat tukang batu serta alat bantu.
Dasar Perhitungan
Untuk Analisa Harga Satuan
Asumsi
:
* Menggunakan alat berat (
secara mekanik )
* Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
Prosedur
Pelaksanaan
* Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur
dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
* Beton dicor ke dalam perancah yang telah
disiapkan
* Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan
* Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan yang diperlukan.
* Batang tulangan dipasang/disusun sesuai
dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.
- PEKERJAAN EKISTING
PAS. BATAKO
Pekerjaan bekisting pasangan batako
dilakukan dengan menggunakan bekisting 10x20x8 cm berikut
bendding dan pemadatan
- PEKERJAAN
BOND BREAKER
Sebelum melakukan pemasangan besi
tulangan untuk dudukan tie bar dan dowel terlebih dahulu dilakukan pemasangan
bond breaker yang akan dihamparkan memanjang sejajar
bekisting dimana sebagian dari
plastik tersebut akan menutup bekisting sehingga celah-celah pada bagian bawah
bekisting tertutup. Sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran air semen tidak
akan keluar dari adukan beton yang baru dicor
- Pasang Tulangan Untuk Dudukan :
Bila bond breaker telah terpasang
kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini akan
dilakukan sesuai dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja.
Dimana tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi
sebelumnya sesuai dengan bentuk dan diameter tulangan yang tertera dalam gambar kerja.
- Pasang Dowel
Bila tulangan dowel tersebut telah
dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih
dahulu memasukkan batang besi /
tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa
PVC yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan
dirakit dan diikat pada besi dudukan
tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton
sesuai dengan jarak yang tertera
dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan
dipasang dop penutup lubang untuk
menjaga agar adukan beton tidak akan masuk
kedalam selongsong pipa PVC. Jika
dowel tersebut telah terpasang kemudian akan
diangkut kelokasi pekerjaan untuk
dipasang pada titik-titik lokasi pemasangan.
- Pekerjaan Cutter
Joint Beton + Joint Sealent :
Bila beton coran tersebut telah
mengering dan sudah mengeras maka akan dilakukan pemotongan beton pada lokasi
pemasangan tie bar dan dowel sesuai jarak yang telah ditentukan. Pemotongan ini
akan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pemotong beton hingga mencapai
kedalaman yang telah ditentukan dimana terlebih dahulu telah dilakukan
penggarisan pada permukaan beton sebagai acuan untuk melakukan pemotongan. Bila
pemotongan beton ini telah selesai dikerjakan kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan joint sealent pada lubang bekas pemotongan beton hingga lubang
tersebut tertutup rata dengan permukaan beton
6. PEKERJAAN LAIN – LAIN
- Administrasi / Dokumentasi
Untuk
melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang
ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
Disusun
rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambil dari empat arah.
* Membuat as built drawing atau gambar yang
sesuai pekerjaan lapangan
Bengkulu,
September 2016
Direktur
0 Comments:
Post a Comment