Awal ceritanya adalah suatu siang menjelang sore ketika saya dan seorang rekan sedang jalan beriring menuju ke salah satu gedung perkuliahan yang ada di kampus ketika kita hendak sampai ke gedung yang dituju sontak saya berujar
"Di ko si xxx ga pake krudung lagi yah"
tapi bun jawaban yang saya dengar tapi cuma keheningan yang saya dapat, Karena itu saya berujar lagi
"Di ko si xxx ga pake krudung lagi yah"
Bedanya intonasinya agak keras karena selain faktor saya agak kesal kawan saya tidak memberikan jawaban atas pertanyaan saya, sebetulnya itonasi itu juga menggambarkan apa yang saya rasakan.
Ada sebuah rasa kaget karena kemarin hari saya melihat dengan kepala mata sendiri sosok si xxx sudah mengenakan krudung ketika secara tidak sengaja saya satu angkot dengan sosok itu
Dan jujur juga ada terbersit rasa kecewa kepada sesosok itu karena menurut pendapat saya pribadi sosoknya menjadi lebih indah ketika menggunakan krudung.
Karena didorong oleh rasa penasaran, kaget dan kecewa itu saya akhirnya berketetapan hati untuk sejenak melepaskan pandangan pada sesosok itu untuk kemudian menoleh ke arah kawan yang dari tidak ada respon sambil berujar
"Di Ko................
Cuma sebatas itu kata yang terucap dari mulut saya karena ketika menoleh ke kawan saya.
Selain melihat mimik wajah kaget dan heran dari kawan saya, saya juga melihat wajah lain dengan mimik yang tidak kalah kaget dan heran dari kawan saya
Dan tahukah ada wajah siapa itu
Yah betul itu wajah sesosok xxx
Sedang melihat saya dengan pandangan kaget bercampur heran dan menggunakan krudung sama seperti yang saya liat di angkot hari kemarinnya
Dan tahukah ada yang selanjutnya terjadi
Kita bertiga tetap melangkah seolah olah tidak ada sesuatu yang terjadi
Tapi bedanya dua sosok melangkah dengan menahan tawa
Dan satu sosok setelah memastikan bahwa yang dilihat olehnya pertama kali adalah sosok orang lain menunduk dengan sangat dalam sambil menghakimi dirinya sendiri
Dan itulah SAYA
Dan bisa ditebak sesampainya di kelas tawa kawan saya pecah tapi untungnya dia tidak mengpubliskan moment tersebut di depan kelas tapi sebatas teman teman dekat doang
Yah saya bersyukur cuma sebatas teman teman dekat doang
Dan kalaw mau jujur saat itu juga saya bersyukur sosok itu ternyata masih menggunakan jilbab
Rasa syukur yang kemudian membawa rasa syukur yang lain karena entah karena moment itu atau tidak setidaknya saya memperoleh moment lain yang begitu bekesan sampai sekarang dengan sosok xxx tersebut
Moment apakah itu?
Biarlah cuma saya dan tuhan yang tau
Karena cuma saya dan tuhan yang tahu apakah cerita ini Fiksi atau nyata
Cuma andaikata cerita ini ada kesamaan tokoh dan waktu anggap saja ini kebetulan belaka
Kebetulan yang akan selalu membuat sebuah senyum di bibir saya
Akhir kata dengan penuh rasa hormat saya haturkan terimakasih semoga tambah khotimah dijalan mengejar Ridho Alloh SWT
lucu dan romantis
ReplyDeleteMakasih untuk komentar dan sudah mampir di blog saya
ReplyDelete