Home » » Saya Ingin Menjadi Sebuah "Gadget" Untuk Anak Anak Saya

Saya Ingin Menjadi Sebuah "Gadget" Untuk Anak Anak Saya

Saya Ingin Menjadi Gadget
Beberapa hari ini di sosmed entah karena lagi hari ayah banyak sekali yang share cerita, gambar atau bahkan sebuah video yang menggambarkan hubungan anak dengan bapaknya.

Dari sekian banyak hal yang berhubungan dengan hal yang saya sebutkan di atas ada dua hal yang paling menggelitik pemikiran saya;

Hal itu adalah sebuah penyimbolan bahwa kita adalah busur dan anak kita adalah anak panah,

Untuk penyimbolan tersebut
Saya pribadi sangat tidak setuju dengan penyimbolan tersebut bukan karena penyimbolan itu di waktu yang lampaw pernah dicap sebagai paham kiri sehingga sebuah plakat dari tembok di taman sekolah smu saya dulu harus rela dihancurkan
Sekali lagi bukan karena adanya pencapan bahwa penyimbolan itu adalah sebuah paham dari ideologi kiri

Tapi karena saya tidak ingin menjadi sebuah busur yang akan melontarkan begitu saja anak saya dengan alasan karena dia sudah siap (dewasa) untuk mencapai tujuan, asa dan cita-cita mereka.
Saya tidak ingin saat dia sudah siap saya harus melepaskan dia dan tidak punya hak untuk sekedar menemani, sekedar ada di dekat mereka saat mereka meraih asa dan cita-cita mereka hanya karena batasan bahwa tugas kita cuma sebatas sebuah busur yang hanya membuat mereka siap untuk kemudian kita lepaskan dalam meraih sasaran dari asa dan cita-cita mereka.

Sekali lagi saya sangat sangat tidak menginginkan hal seperti itu

Saya lebih ingin menjadi sebuah tangga yang akan selalu menemani langkah demi langkah mereka dalam rangka meraih asa dan cita-cita mereka

Saya lebih ingin menjadi matahari yang akan selalu tetap hadir di saat tergelap dalam hidup mereka walaw wujud saya tidak ada disisi mereka layaknya matahari yang tetap menyinari bumi lewat sang rembulan dimalam hari;
Yang akan memberikan "teriknya" ke mereka agar mereka tetap menjaga hati mereka terbebas dari penyakit-penyakit dunia layaknya matahari yang memberikan teriknya untuk membantu manusia mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dalam tubuh mereka lewat keringat yang keluar dari tubuh.

Semua itu bukan karena saya ingin menjadi sebuah "tali" yang akan tetap mengekang mereka
Tapi saya ingin menjadi sebuah "Gadget"
Yang terisi pulsa yang tak terbatas untuk mereka dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia
Yang terinstal games yang akan menemani mereka ketika menunggu sesuatu
Yang terinstal aplikasi al quran agar mereka bisa membaca kalam ilahi
Yang didalamnya terinstal sebuah aplikasi azan sehingga akan terus mengingatkan mereka untuk selalu "eling" ke yang menciptakan mereka
Yang didalamnya tersimpan minimal sebuah ebook "Perisai Seorang Muslim Doa dan Dzikir dari Al Quran dan As Sunnah"
Yang didalamnya ada sebuah aplikasi remainder untuk tetap mengingatkan bahwa

  • Berapapun umur mereka jangan pernah malu untuk berkeluh kesah atau sampai berurai air mata di depan kita karena kita adalah orang tua mereka
  • Berapapun Umur mereka Kita akan selalu mengangap bahwa mereka adalah anak kecil imut, jadi harap maklum kalau kami tetap merasa khawatir tentang segala hal mengenai mereka
  • Berapapun umur mereka kita tetap menginginkan mereka menuturkan semua hal yang terjadi kepada mereka selayaknya ketika mereka mengoceh tentang segala sesuatu yang mereka lihat ketika mereka kita ajak jalan-jalan waktu kecil


Itu semua pendapat saya ketika
Rasa rindu pada seorang ibu yang jauh di aceh sana
Rasa rindu pada si Aa Asyraf Fikri Al khazm yang sering di asuh sama mertua

Waalaikumsalam
Semoga bermanfaat untuk kita semua

0 Comments:

Post a Comment