Skripsi Akuntansi
Bagi rekan rekan yang sedang membuat skripsi kembali saya berbagi koleksi skripsi saya.Untuk postingan ini saya coba berbagi koleksi skripsi akuntansi
Seperti biasa mohon digunakan secara bijaksana, jadikanlah koleksi ini cuma sebagai referensi saja bukan sebagai prodak yang anda jadikan skripsi anda
Dan seperti biasa juga dipostingan ini saya cuma memuat BAB 1nya sajauntuk lengkapnya silahkan di download di link yang telah saya siapkan di bawah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Saat ini masih banyak
perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur
keuangannya saja. Padahal dalam
menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini, pengukuran
kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah tidak lagi memadai
karena mempunyai banyak kelemahan, antara lain:
1. Pemakaian
kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa mendorong
manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan
jangka panjang. Misalnya, untuk
menaikkan profit atau ROI, seorang manajer bisa saja mengurangi komitmennya
terhadap pengembangan atau pelatihan bagi karyawan, termasuk
investasi-investasi dalam sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan
masa depan. Dalam jangka
pendek kinerja keuangan meningkat, namun dalam jangka panjang akan menurun.
2. Diabaikannya
aspek pengukuran non-finansial dan intangible asset pada umumnya, baik dari
sumber internal maupun eksternal akan memberikan suatu pandangan yang keliru
bagi manajer mengenai perusahaan di masa
sekarang terlebih lagi di masa datang.
3. Kinerja
keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu sepenuhnya
untuk menuntun perusahaan kearah tujuan perusahaan.
Agar sukses setiap perusahaan, harus menginvestasikan dan mengelola asset
intelektual mereka. Hal ini disebabkan karena
asset intelektual memampukan perusahaan untuk:
-
Membangun
hubungan baik dengan konsumen yang akan memelihara kesetiaan dari konsumen yang
ada dan memungkinkan segmen konsumen dan area pasar yang baru dapat dilayani
dengan efektif dan efisien.
-
Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan
oleh target segmen konsumen.
-
Memproduksi produk dan jasa yang berkualitas tinggi pada
tingkat biaya yang rendah dan dengan waktu tunggu yang singkat.
-
Mengerahkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk
melakukan peningkatan secara terus menerus dalam kapabilitas proses, kualitas,
dan waktu respon.
Dalam hal ini, kesuksesan perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur
dalam jangka pendek dengan model akuntansi keuangan tradisional saja. Balanced scorecard merupakan kerangka kerja
baru untuk mengintegrasikan ukuran yang diperoleh dari strategi. Dengan tetap mempertahankan ukuran keuangan
dari performance sebelumnya, balanced scorecard memperkenalkan driver tambahan
yang meliputi konsumen, proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran. Perusahaan dapat menggunakan balanced
scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja untuk proses manajemen
mereka. Perusahaan dapat membangun
balanced scorecard mula-mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk
mendapatkan klarifikasi, konsensus, dan fokus terhadap strategi mereka, lalu
mengkomunikasikan strategi tersebut kepada seluruh anggota perusahaan.
Dengan kata lain, balanced scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada
umumnya untuk memandang perusahaan dari kurang lebih empat perspektif:
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta bisnis internal, yang
menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategi
bisnis jangka panjang.
Kekuatan sebenarnya balanced scorecard terjadi saat mentransform sistem
pengukuran menjadi sistem manajemen. Dengan kata lain balanced
scorecard dapat digunakan untuk:
1.
Mengklasifikasi dan mendapatkan konsensus (persetujuan)
mengenai strategi.
2. Mengkomunikasikan
strategi pada anggota perusahaan.
3. Menjelaskan
tujuan tiap departemen dan individu terhadap strategi.
4. Menghubungkan
tujuan strategis dengan target jangka panjang dan anggaran tahunan.
5. Mengidentifikasi
dan menjelaskan inisiatif strategis.
6. Melakukan
peninjauan strategis secara berkala dan sistematis.
7. Memperoleh
umpan balik untuk mempelajari dan mengembangkan strategi.
Seperti yang
telah disebutkan diatas, balanced scorecard mengklasifikasikan pengukuran
kinerja ke dalam 4 perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Keempat perspektif ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu hasil yang diinginkan, pemicu
kinerja, dan tolak ukur kinerja.
Berdasarkan
kelebihan yang dimiliki balanced scorecard, maka penulis tertarik untuk mengukur
kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang terdapat
di dalam balanced scorecard ke dalam skripsi
yang berjudul “Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat pengukur
kinerja pada PT Bestindo Intiselaras”.
1.2 Rumusan Masalah
Saat ini masih banyak
perusahaan yang mengukur kinerjanya secara tradisional, yaitu hanya dengan
menitikberatkan pada aspek keuangannya saja.
Perusahaan cenderung berorientasi pada keuntungan jangka pendek dan mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang.
Oleh karena itu penulis mencoba menerapkan beberapa pengukuran sederhana
dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard untuk menganalisis kinerja
perusahaan. Adapun permasalahan yang
dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan di PT Bestindo Intiselaras?
2. Bagaimana
kinerja perusahaan jika diukur dengan sistem pengukuran Balanced Scorecard?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui kinerja PT Bestindo Intiselaras apabila
diukur dengan perspektif Balanced Scorecard.
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Bagi
perusahaan, untuk mendapatkan masukan tentang pengukuran kinerja dengan
menggunakan Balance Scorecard serta memberikan manfaat dalam menetapkan
pengukuran kinerja yang lebih komprehensif.
2. Bagi penulis,
untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan beberapa teori
yang diperoleh dalam perkuliahan.
3. Bagi pihak lain
yang berkepentingan, untuk memberikan informasi yang berkenaan dengan
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan Balanced Scorecard.
I.5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini
dibagi menjadi 5 bab dengan sistematika sebagai berikut:
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitan, dan manfaat penelitian.
Penulis mencoba untuk memberikan gambaran mengenai kebutuhan pengukuran
kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif-perspektif yang ada dalam
Balance Scorecard.
Bab II. Tinjauan Literatur
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai pengertian, tujuan, manfaat, dan
karakteristik sistem pengukuran kinerja, serta mengenai balanced scorecard dan
perspektif-perspektif yang ada didalamnya sebagai suatu sistem pengukuran
kinerja.
Bab III. Gambaran Umum Objek
Pembahasan
Pada bab ini penulis menjelaskan gambaran umum, struktur organisasi,
dan ruang lingkup kegiatan PT Bestindo
Intiselaras sebagai obyek penelitian.
Bab IV. Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini, penulis mencoba untuk melakukan analisis data, baik data finansial
maupun data nonfinansial, serta pembahasan terhadap kinerja perusahaan dengan
menggunakan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard, yaitu perspektif
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Bab V. Simpulan dan Saran
Bab ini berisi
kesimpulan atas analisis data yang dilakukan di PT Bestindo Intiselaras, selain
itu penulis juga memberikan saran mengenai kemungkinan pengukuran kinerja
Balanced Scorecard sebagai alternatif untuk mengukur kinerja perusahaan secara
lebih akurat.
Untuk Skripsi Lengkapnya Silahkan Download disini
0 Comments:
Post a Comment