Nostagia dengan Film Sengsara Membawa Nikmat
Ketika membuat postingan tentang Danau Gunung Tujuh saya menambahkan Tag Sengsara Membawa Nikmat, hal tersebut bukan hanya karena perjalannya yang begitu berat tapi ada alasan lain yang melatar belakangi saya menambahkan tag Sengsara Membawa Nikmat yah ketika saya mencari literatur untuk membuat Postingan yang membahas Generasi 90an secara tidak sengaja saya membaca pembahasan tentang dua film yaitu Siti Nurbaya dan Sengsara Membawa Nikmat
Dalam kesempatan ini saya akan membahas Film Sengsara Membawa Nikmat dulu untuk Film Siti Nurbaya saya janji akan di bahas di postingan tersendiri. kembali ke pembahasan Film Sengsara Membawa Nikmat film mempunyai setting yang sama dengan cerita Siti Nurbaya yaitu sama-sama bersetting di daerah Minang Kabau atau yang sekarang dikenal dengan Sumatera Barat.Dalam postingan Film Sengsara Membawa Nikmat saya tidak akan membahas mengenai jalan cerita film karena saya yakin masih banyak yang apal jalan cerita film ini dan bila ada yang lupa lupa ingat saya akan memberikan link untuk Film Sengsara Membawa Nikmat karena dalam postingan ini saya akan membahas suasana masyarakat ketika Film Sengsara Membawa Nikmat di putar
Saya masih ingat bagaimana antusiasnya masyarakat kita ketika menunton film ini karena ketika Film Sengsara Membawa Nikmat di putar serempak di TVRI suasana kampung saya betul betul lenggang sepi tidak ada seorangpun yang berlalu lalang di luar rumah.semua orang menonton di rumah, kalauw saya bandingkan mungkin hampir sama dengan suasana bali ketika ada event nyepi.
Betul betul suasana yang saya rindukan bukan dari suasana sepinya itu tapi ke arah kekompakan kita punya masyarakat. saya merasa kita adalah satu kesatuan dengan satu tujuan yaitu mengagumi hasil karya anak bangsa dan asa itu sedikit saya rasakan ketika masyarakat kita menyaksikan kemenangan team junior melawan korea... sebuah moment yang sedikit membuat saya yakin suatu saat negara ini akan menjadi besar.
Karena saya yakin kalauw masyarakat kita bisa di jadikan satu komando untuk sama sama membangun negara ini yakinlah tidak akan ada negara di dunia ini yang bisa mengalahkan kita dalam segala hal. sekarang saya liat masyakat kita seperti berjalan di masing masing "rel" yang mereke angap "rel" mereka masing masing itulah yang paling benar sehingga tidak sedikit kejadian mereka berusaha merusak "rel rel" yang lainnya.
Padahal alangkah indahnya kalauw kita beriring di masing-masing "rel" dan menganggap "rel" adalah sebuah perbedaan yang harus kita syukuri karena dengan adanya perbedaan itu ada lebih banyak peluang untuk saling menutupi kekurangan kita masing-masing.
Karena perbedaan tidak bisa dijadikan alasan kita tidak bisa beriring meraih apa yang kita tujukan bersama, analoginya sebuah lukisan akan lebih indah bila hasil perpaduan beberapa warna daripada cuma berasal dari satu warna saja
Eh jadi kemana-mana yah
Maklum postingan ini saya buat disaat menjelang berbuka he he
Kembali ke soal Film Sengsara Membawa Nikmat untuk yang ingin kembali bernostagia silahkan klik linknya Film Sengsara Membawa Nikmat
Demikian pembahasan saya mengenai Film Sengsara Membawa Nikmat semoga terhibur
0 Comments:
Post a Comment