Cara Mengatasi Windows Cannot Be Installed On Drive 0

Cara Mengatasi Windows Cannot Be Installed On Drive 0 Partition 2

cara mengatasi windows cannot be installed on drive1

cara mengatasi windows cannot be installed on drive2
Peringatan : Harap baca postingan sampai benar-benar kelar. Agar tidak terjadi salah penafsiran. Sehingga agan menyalahkan pemilik blog ini.

Hallo temen-temen! Selamat datang di blog indraservicelaptop. Postingan kali ini saya buat dikarenakan ada beberapa kasus yang sering dialami ketika melakukan instal ulang windows pada laptop maupun komputer. Dari awal kelihatannya berjalan dengan lancar, namun ketika masuk ke bagian pemilihan partisi untuk penempatan windows, muncul peringatan "windows cannot be installed on drive 0 partition 2. Atau kalau bisa juga muncul peringatan seperti ini "windows cannot be installed to this disk". The selected disk is of the GPT partition style".

Hal ini akan ditandai dengan tombol next yang tidak menyala. Atau bahkan tidak bisa creat new partition setelah partisi C di delete. Sehingga kita tidak bisa melakukan proses instalasi windows selanjutnya.

Apa gerangan yang menyebabkan muncul beberapa peringatan windows can't be installed tersebut? Bisa dari settingan bios yang kurang tepat atau memang dari format partisi yang diperlukan untuk penempatan file windows tidak sesuai dengan standard. Nah... Solusi untuk memperbaiki hal tersebut yakni dengan menghapus sisa partisi yang tidak cocok. Dalam hal ini, yang saya maksud adalah format semua isi hardisk.

Berikut adalah langkah yang dilakukan untuk mengatasi problem windows cannot be installed yaitu :

Catatan : Sebelum melakukan langkah ini, harap backup dulu semua data di hardisk, karena semua partisi dan data akan terformat total layaknya hardisk baru.

1. Silahkan masukkan dvd/ flasdisk installer
2. Setting booting ke FD atau dvd
3. Setelah masuk tampilan instal windows tekan tombol Shift + F10. Ada juga type lain yang menggunakan kombinasi FN + Shift + F10

cara mengatasi windows cannot be installed on drive1

4. Akan muncul tampilan command prompt

cara mengatasi windows cannot be installed on drive1

5. Ketik "diskpart" (tanpa tanda petik ya!)
5. Masukkan "select disk 0" atau "select disk 1"
6. Tulis "clean"
7. Terakhir tutup tampiln command prompt tersebut
8. Lakukan instalasi seperti biasa

Sekarang ketika memilih partisi untuk windows, tombol NEXT udah nyala kan!

Mudah sekali bukan cara untuk mengatasi windows cannot be installed on disk 0 partition 2. Moga bermanfaat postingan ini.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Drainase

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembuatan Drainase

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Drainase

Kegiatan
: Pembangunan Saluran Drainase Dan Gorong-Gorong
Pekerjaan
:
Lokasi
:
Tahun Anggaran
: 2010
Setelah mengikuti Aanswizjing kantor/lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan berita acara Aanswizjing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya selama maksimal 120 hari kalender.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
DIVISI 1. - MOBILISASI
1.2. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu dengan alat berat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan padakeadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
'3.1 (1) Galian Biasa
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan dengan memakai excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
'3.1 (3) Galian Batu
Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda netto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda) dengan mengunakan alat berat setara excavator. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya Pekerjaan ini merupakan ketelitian sangat hati-hati yang mana dilokasi terdapat pipa PDAM, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
'3.2 (1) Urugan Biasa
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan sampai kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.
- Bahan-Bahan Timbunan
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.
Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga timbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.


DIVISI 7. STRUKTUR
'7.1 (6) Beton K225
• Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi dengan air.
• Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu dijaga supaya basah konstan.
Semua permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan, dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus ditutup sesuai dengan petunjuk Direksi.

Sambungan Konstruksi
Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuan-ketentuan berikut:
Sambungan kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur yang dicor sebelumnya. Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan sebelum pengecoran beton baru atau mortel. Pembersihan permukaan meliputi pembersihan semua kotoran, sisa material yang lepas, sisa-sisa beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
Permukaan sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru. Sesudah permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk sambungan kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1 cm. Mortel semen harus mempunyai komposisi yang sama dengan campuran beton dibawahnya, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus dikerjakan sebagai berikut:
• Beton yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di bawahnya, yang harus dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya secara perlahan-lahan tanpa merusak tubuh dari beton itu. Kemudian beton yang baru harus secepatnya dituangkan.
• Beton yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 ahri akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang dibawahnya, yang harus dibuang dengan cara seperti diatas. Permukaan dibawahnya itu harus dicuci secara merata dengan air bersih. Segera sebelum dicorkan beton yang besar, permukaannya harus dilapisi dengan spesi semen dengan ketebalan 1 cm yang perbandingancampurannya yang sama dengan beton yang akan dicorkan ditempat itu.
• Beton yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan permukaan yang homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak. Segera sebelum beton segar dicorkan, spesi semen dengan konsisten seperti susu kental harus dituangkan pada permukaan yang telah disiapkan.
Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari Direksi nantiinya

'7.3 (1) Baja Tulangan U24 Polos
Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yang ditentukan. Yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.
'7.9 Passangan Batu
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat Saluran dan Bangunan Air, adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini secara garis besar saja diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen.
c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak dibenarkan memakainya).
Suling-suling perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan yang desakan air tanahnya tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah bertambah keras tidak akan merusak konstruksi dan airnya akan mencari celah keluar lewat suling-suling tersebut. Suling-suling dibuat dari pipa PVC ø 2 “ dan paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan dibelakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil, dan batu-batu kecil. Pekerjaan ini disesuaikan dengan bestek dan spesifikasi teknisnya atau petunjuk dari Direksi nantinya.
Pertama sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si penggali lalu kami persiapkan peralatan tukang yang termasuk kotak adukan dan kotak takaran yang diminta kepada direksi lalu kami membuatkan request atau izin untuk melaksanakan pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas lapangan dan setelah dimensi galian oke oleh direksi dan izin pekerjaan pasangan ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan pasangan batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pekerjaan Batu kali Campuran 1 : 4 dilakukan di minggu kesepuluh sampai minggu keempat belas.
Pemasangan Pipa PVC
Pemasangan PVC setiap 10m sesuai persetujuan direksi pengawas pada Pasangan batu kali guna mengalirkan air dari jalan raya dan air bungan dari rumah tangah ke saluran
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
'8.4 (12) Beton Bertulang Plat Pada Pintu PengurasTratoar
• Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi dengan air.
• Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu dijaga supaya basah konstan.
Semua permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan, dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus ditutup sesuai dengan petunjuk Direksi.
Sambungan Konstruksi
Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuan-ketentuan berikut:
Sambungan kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur yang dicor sebelumnya. Permukaan sambungan kontruksi segera dibersihkan sebelum pengecoran beton baru atau mortel. Pembersihan permukaan meliputi pembersihan semua kotoran, sisa material yang lepas, sisa-sisa beton, pelapisan, pasir dan lain-lainnya.
Permukaan sambungan kontruksi harus dicuci sebelum pengecoran beton baru. Sesudah permukaan dibersihkan dan basahi, permukaan yang tidak membentuk sambungan kontruksi, harus ditutup dengan lapisan mortel semen setebal 1 cm. Mortel semen harus mempunyai komposisi yang sama dengan campuran beton dibawahnya, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sambungan kontruksi kedap air, harus memakai water stop seperti yang ditentukan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Ketika beton diatas permukaan beton yang sudah terpasang, permukaannya harus dikerjakan sebagai berikut:
• Beton yang dicor belum lebih dari 4 jam akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang di bawahnya, yang harus dibuang dengan hati-hati dengan cara menyikatnya secara perlahan-lahan tanpa merusak tubuh dari beton itu. Kemudian beton yang baru harus secepatnya dituangkan.
• Beton yang dicorkan telah lebih dari 4 jam tetapi tidak lebih dari 3 ahri akan mempunyai suatu lapisan busa beton pada permukaannya dengan material lepas dan berlubang-lubang dibawahnya, yang harus dibuang dengan cara seperti diatas. Permukaan dibawahnya itu harus dicuci secara merata dengan air bersih. Segera sebelum dicorkan beton yang besar, permukaannya harus dilapisi dengan spesi semen dengan ketebalan 1 cm yang perbandingancampurannya yang sama dengan beton yang akan dicorkan ditempat itu.
• Beton yang dicirkan sudah lebih dari 3 hari harus ditakik supaya kelihatan permukaan yang homogen dan segar secra keseluruhan tanpa retak-retak. Segera sebelum beton segar dicorkan, spesi semen dengan konsisten seperti susu kental harus dituangkan pada permukaan yang telah disiapkan.
Untuk pekerjaan beton kami mengacu kepada spesifikasi teknik dan petunjuk dari Direksi nantiinya

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
9.1 Mandor
Merupakan memberikan Harahan dan merintah pekerja sehinga sesuai dengan gambar bestek. Mandor dapat diminta (requested) yang diajukan maupun diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam kedua hal tersebut, pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu Perintah Pekerjaan Harian oleh Direksi Pekerjaan, dan jika perlu, setelah suatu Variasi (Pekerjaan Tambah/Kurang) yang ditandatangani.
9.2 Pekerja Biasa
Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang semula tidak diperkirakan (atau disediakan dalam Daftar Kuantitas dari Divisi 1 sampai 8) tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari drainase, pemasangan pipa, Pembersian setelah galian dilakukan dengan alat excavator, pengujian, pengembalian (restitution) perkerasan lama ke bentuk semula, pelapisan ulang, struktur atau pekerjaan lainnya
9.3 Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb
Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang semula tidak diperkirakan (atau disediakan dalam Daftar Kuantitas dari Divisi 1 sampai 8) tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, dan dapat mencakup pekerjaan pembongkaran bekisting dan membersikan saluran dari bekas kayu bekisting sehinga tidak menghambat aliran saluran nantinya.
DIVISI 10. PEMELIHARAAN RUTIN
10.10 (1) Pembongkaran pasangan batu
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan pada aliran sungai yang mana terdapat pasangan dari pasangan batukali. Yang mana saluran yang dibuat tertutup oleh pasangan aliran sungai supaya air dalam trotoar dapat dialiri. pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
10.10 (2) Pembongkaran Beton
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan pada persimpangan jalan yang mana terdapat pasangan plat beton jalan. Yang mana plat beton persimpangan tersebut di bongkar setengah-setengah sehinga tidak mengangu pengendaraan yang lewat pada umur beton telah tercapai umur pengerasannya. pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.


Metode Pelaksanaan Pembuatan Jalan

Metode Pelaksanaan Pembuatan Jalan

Metode Pelaksanaan Pembuatan Jalan

METODE PELAKSANAAN

Nama Perusahaan          :  
Pekerjaan                       :   Perbaikan dan Perkuatan Jalan Belakang Dermaga
                                             Nusantara Pelabuhan Pulau Baii Bengkulu
Tahun anggaran             :   2016


BERIKUT ADALAH RINCIAN PEKERJAAN BERDASARKAN BOQ:

A.    PEKERJAAN PERSIAPAN :
1.     Mobilisasi dan Demobilisasi
2.     Pengukuran
3.     Sewa Direksi Keet Berikut Fasilitasnya
4.     Penyediaan Air Kerja dan Penerangan
5.     Pekerjaan Pembersihan dan Angkutan

B.    PEKERJAAN JALAN :
  1. Pembongkaran Pavingblock Esksiting
  2. Galian Tanah banyak batu
  3. Bongkar Taman Eksisting
  4. Urugan Base A berikut pemadatan
  5. Pekerjaan beton rigid K-450 t. 30 cm
  6. Pasang Dudukan Dowel Ø 8 Jarak 25 cm
  7. Pasang dowel besi Ø 25 pj. 70 cm jarak 25 cm
  8. Pasang tie bar besi D 16 pj. 70 cm jarak 30 cm
  9. Pengadaan dan pemasangan Plastik cor
  10. Pemotongan dan Pengisian Joint Sealent
  11. Opritan Beton tanpa Tulangan (ke Workshop & R. Genset)
  12. Pengadaan dan pemasangan paving block uk.10x20x8 cm berikut sand bedding dan pemadatan
  13. Urugan pasir ex. Saluran Belakang Kantor
  14. Beton Lantai K-125 tebal 8 cm
  15. Peniggian Tanggulan bak kontrol listrik uk. 60x50 tinggi 25 cm (Beton K-125)

C.    PEKERJAAN SALURAN DAN PAGAR
  1. Pas. Cerucuk kayu dolken dia. 8-10 cm jarak 50 cm, h=2 m
  2. Lean Concrete K-125 tebal  5 cm
  3. Galian saluran crossing jalan
  4. Bobokan beton
  5. Saluran box culvert uk 110x110 tebal 25 cm K-350
  6. Tutup saluran box culvert uk. 110x75x30 cm K-350
  7. Beton bak kontrol tipe 1 uk. 255x150x125 cm K-350
  8. Beton tutup bak kontrol tipe 1 uk. 150 x64x30 cm K-350
  9. Beton bak kontrol tipe 2 uk. 168x140x125 cm K-350
  10. Beton tutup bak kontrol tipe 2 uk. 140 x84x30 cm K-350
  11. Pembongkaran dan pasang kembali pagar BRC galvanize  tinggi 190 cm
  12. Pembongkaran dan pasang kembali tiang pagar BRC tinggi 190 cm berikut pondasi dudukan
  13. Pasang kembali pintu pagar BRC

D.    PEKERJAAN LAPANGAN EKS HEAD TRUCK
  1. Galian Tanah Biasa
  2. Urugan Base B berikut pemadatan tebal. 30 cm
  3. Urugan Base A berikut pemadatan tebal 20 cm
  4. Pekerjaan beton rigid K-450 t. 30 cm
  5. Pasang Dudukan Dowel Ø 8 Jarak 25 cm
  6. Pasang dowel besi Ø 25 pj. 70 cm jarak 25 cm
  7. Pasang tie bar besi D 16 pj. 70 cm jarak 30 cm
  8. Pengadaan dan pemasangan Plastik cor
  9. Pemotongan dan Pengisian Joint Sealent
  10. Pas. Batu Kali adukan 1:4
  11. Plesteran pas. batu kali (sisi luar)  adukan 1:4 + acian
  12. Tali air pasangan bata berikut plester
a.      Pas. Bata Adukan 1:4
b.     Plesteran Adukan 1:4


E.    PEKERJAAN TEMPAT PARKIR DAN SHELTER
  1. Penembangan Pohon dia 20-40 cm tinggi < 14 m berikut akar
  2. Galian tanah biasa
  3. Pemadatan tanah
  4. Pas batu kali adukan 1:4
  5. Plesteran pas. batu kali (sisi luar)  adukan 1:4 + acian
  6. Urugan Base B berikut pemadatan
  7. Urugan Base A berikut pemadatan
  8. Pengadaan dan pemasangan paving block uk.10x20x8 cm berikut sand bedding dan pemadatan
  9. Pengadaan dan pasang tiang BRC tinggi 190 cm berikut pondasi tiang
  10. Pengadaan dan pasang pagar BRC galvanize  tinggi 190 cm berikut asesoris
  11. Pengadaan dan pemasangan pintu dorong  BRC uk. 300x190 cm
  12. Pemindahan dan pemasangan kembali container office 20 ft berikut pemasangan pondasi dan tangga beton K350
a.  Pembuatan umpak beton bertulang K. 350 uk. 40 x 40 x 50 cm
b. Pembuatan trap beton bertulang K. 350 uk. 1.00 x 0.60 x 0.45 m
c. Pemindahan Container Office (LoLo Container)
  1. Pembuatan Parkiran
a.      Pekerjaan Pondasi
·       Pekerjaan Pondasi setempat K. 350
·       Pekerjaan Pembesian dia. 10 mm - 150 mm
·       Pekerjaan Bekisting
·       Pekerjaan plesteran + profilan dan acian kolom
·       Pekerjaan Pengecatan setara cat ICI
b.     Pekerjaan Rangka tiang canopy
·       Pipa galvanis hot medium dia. 4" tebal 4.2 mm berikut pengelasan
·       Pekerjaan pengecatan rangka tiang canopy dengan cat setara Duco (baru)
c.      Pekerjaan Rangka atap dan penutup atap canopy
·       Rangka Atap Baja Ringan
·       Pemasangan Atap multiroof warna biru
·       Pemasangan talang air (seng BJLS 30) dengan papan landasan + pipa pembuang PVC 4"

d.     Pekerjaan M/E
·       Pemasangan Titik Api
·       Pekerjaan pemasangan lampu SL 23 watt putih setara philips+ instalasi dan fitting
·       Pekerjaan pemasangan saklar ganda

  1. Pemindahan Toilet Movaeble berikut instalasi air
  2. Pemindahan Tampungan air berikut pembuatan pondasi
  3. Instalasi listrik dan penerangan

Berdasarkan rincian pekerjaan di atas maka  dalam Metode Pelaksanaan ini kita akan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan tersebut dalam Pekerjaan Mayor dengan tujuan mempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Sehingga pekerjaan akan selesai dengan tepat waktu/sesuai dengan schedul waktu yang telah kita buat , tepat mutu (sesuai dengan spesifikasi teknis) dan tepat biaya (tidak ada penambahan dan pembengkakan biaya).

Secara garis besar untuk Pelaksanaan Pekerjaan Mayor di lapangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

LINGKUP PEKERJAAN :
1.    DIVISI 1 UMUM :
       1.2          Mobilisasi dan Demobilisasi
2.    DIVISI 2 DRAINASE :
       2.1          Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
3.    DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH :
       3.1 (1)     Galian Biasa
       3.2.2(a)   Timbunan Pilihan dari sumber galian
       3.3          Penyiapan Badan Jalan
4.    DIVISI 5 PEKERASAN BERBUTIR :
       5.2 (1)     Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup aspal
5.    DIVISI 7 STRUKTUR
       7.9          Pasangan Batu












Secara garis besar untuk Pelaksanaan Pekerjaan Mayor di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :

1.     PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek, meliputi :

1.     Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan

Mobilisasi di sini meliputi mobilisasi personil, alat dan material, yang mana jumlah dan waktu mobilisasinya menyesuaikan dengan kondisi lapangan atau pekerjaan.
Untuk Mobilisasi peralatan mencakup pekerjaan sebagai berikut :
Pengangkutan peralatan konstruksi sesuai dengan daftar yang diajukan dari Work Shop ke lokasi pekerjaan di mana alat tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dan instalasi dari alat tersebut.

Mobilisasi juga meliputi demobilisasi dari tempat kerja oleh kontraktor pada akhir kontrak, termasuk pembongkaran semua instalasi-instalasi konstruksi dan peralatan serta pemulihan tempat kerja pada kondisi semula sebelum memulai pekerjaan.

Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule pemakaianya selambat-lambatnya satu hari sebelum dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sampai dilokasipekerjaan. Semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan rekomendasi daridireksi ataupengawaspekerjaanterlebih dahulu.

Mobilisasi Peralatan Kerja Meliputi:
·       Excavator

·       Alat Ukur (Thedolit dan Waterpass)
               








·       Vibro Roller

·       Concrete Saw (Cutter Pekerasan Jalan)

·       Concrete Mixer

·       Concrete Vibrator




·       Bar Bender
 

·       Bar Cutter

·       Generator Set

·       Welding Set
·       Hand Breaker
2.     Pengukuran
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, lapangan terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran ulang dan harus dibersihkan / diamankan dari bangunan-bangunan, fasilitas yang mengganggu. Penentuan titik ketinggian                    dan sudut-sudut                    hanya  dilakukan dengan alat-alat waterpass/ theodolith atau TotalStation yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Setelah pekerjaan selesai dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan kebenaran struktur.



3.     Sewa Direksi Keet Berikut Fasilitasnya
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan royek ini maka perlu disewakan  bangun kantor kerja         untuk sementara untuk  tenaga  Ahli ataupun  ruang rapat sementara pada saat pelaksanaan agar pengawasan  serta pengecekan proyek selalu terkondisi. Kantor sementara ditempatkan  didekat lokasi  pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja- pekerja dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun
4.     Penyediaan Air Kerja dan Penerangan

Untuk Penyediaan Air Kerja dan Penerangan prioritas utama adalah melakukan Relokasi  Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui beberapa tahapan :
              a.       Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
              b.      Pelaporan terhadap Depertemen terkait
              c.       Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkaitPembuatan sumur dalam dimaksudkan untuk sumber air yang digunakan untuk membantu kegiatan proyek.
Apabila kegiatan relokasi tidak memungkinkan maka dilakukan kegiatan alternatif berupa pembuatan sumur bor dan penggunaan generator set
 

















5.     Pekerjaan Pembersihan dan Angkutan
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu 180 hari segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawan.

  1. Papan Nama Kegiatan
Papan nama proyek akan tetap kita laksanakan untuk digunakan sebagai Identitas atau Informasi mengenai Pekerjaan yang sedang berlangsung. Minimal dapat memberikan informasi mengenai Pemilik Pekerjaan (Owner), lama pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Supervisi (jika ada) dan Nilai dari Paket Pekerjaan dimaksud. Papan nama tersebut harus terpasang selama waktu pelaksanaan pekerjaan.




2.   PEKERJAAN DRAINASE

2.1.  Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

         Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
        Pelaksanaan galian untuk selokan drainase dan saluran air meliputi :
1.    Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
2.    Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
3.    Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh
4.    Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian


3.    PEKERJAAN TANAH
       a.    Galian Biasa
                        Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak  Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton

              Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebbagi berikut :
1.    Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.

2.    Penggalian secara Manual
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

3.    Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

4.    Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :
­  Asumsi :
-      Menggunakan tenaga manusia
-      kapasitas kerja berkelompok
-      kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
­  Urutan kerja/Metode kerja :
-      Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)
-      Penggalian menggunakan tenaga manusia
-      Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
-      Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1 (satu)Km.
­  Asumsi :
-     menggunakan alat berat(cara mekanik)
-     Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan
-     Urutan keraj/Metode Kerja :
-     Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
-     Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)
-     Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam
-     Dump Truck
-     Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.









      

b.     Timbunan Pilihan
                        Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.

       Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
       1.    Pengangkutan Material
              Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.

       2.    Penghampara Material
              Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a.      Kondisi cuaca yang memungkinkan
b.     Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.











c.     Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.














       3.    Pemadatan Material
              Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi  luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

              Dasar perhitungan analisis adalah :
              -        Asumsi :
                        -     Pekerjaan dilakukan secara mekanis
                        -     lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan

              -        Urutan Kerja/Metode kerja :
                        i. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan whell Loader
                        ii. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan 6 km
                        iii. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader
                        iv.  Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum   pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.
                        v.   Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.


4.     PERKERASAN BERBUTIR
       Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi  jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan   tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.

*     LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B
       Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90*

       Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :

       a.    Pengangkutan Material
              Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material ditempat yang lain.

       b.    Penghampara Material
              Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
              a.    Kondisi cuaca yang memungkinkan
              b.    Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi.
              c.    Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan

       c.    Pemadatan Material
              Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan hasil trial compaction.

       Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan
       -      Asumsi :
              -      pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
              -      lokasi pekerjaan sepanjang jalan
              -      Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor
       -      Prosedur pelaksanan  :
              -      Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan menggunakan     alat Wheel loader
              -      Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan alat Motor Grader
              -      Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
              -      Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu


















*     LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi aggregal kelas A ini dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi aggregat kelas B.
Lapis pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan di bawcrh lapisan beraspar. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan angularitas 95/90*.

Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras A dengan prosedur sebagai berikut:

a.    Pengangkutan Material


       Pengangkutan Material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakqn wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat tiaa dilokasi pekerjaan sebelum mqierial di stack.
       Material diiurunkan dengan jarak dan volume terlentu untuk memudahkan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.

b.    Penghamparan Material
       Penghamparan material dilakukan dengan menggunakqn Matar Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikui :
       a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
       b.  Panjanghamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan  kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi
       c. Material iang tidak dipakai dipisahkan dqn dilempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan'


c.    Pemadatan Material
       Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.

       Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
·      Asumsi :
o   Pelaksanaan ini menggunakan alat berat {secara mekanik)
o   Lakqsi pekerjaan sepanjang jalan
o   Material aggregat kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor

o   Prasedur Pelaksanaan :
o   Pencampuran aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan menggunakan alat Wheel Loader
o   pengisian aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan memakai alat Wheel Laader
o   Pengangkutan material aggregat kelas A dilaksanakan dengan Dump Truck
o   Penghamparan material aggregat kelas A dengan menggunakan alat Motor Grader
o   Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
o   Operasi penggilasan harus aimJtai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan.
dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, penggilas harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
o   Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
















5.     PEKERJAAN STRUKTUR
A.    BETON K-450
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-450, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh Direksi pekerjaan.

            Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
          Asumsi :
§  Menggunakan alat berat {secara mekanik)
§  Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
§  Prasedur Pelaksanaan :
§  Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
§  Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan
§  Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

B.    BETON K-350
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-350, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh Direksi pekerjaan.

            Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
          Asumsi :
·       Menggunakan alat berat {secara mekanik)
·       Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
·       Prasedur Pelaksanaan :
·       Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
·       Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan
·       Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

C.    BETON K-150
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahan yang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan dan diaduk dengan Concrete Mixer dan beton di car kedalam bekisting yang telah disediakan, peralatan yang digunakan adalah molen/concrete mixer, gerobak dorong, alat tukang batu serta alat bantu.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
Asumsi :
                            *      Menggunakan alat berat ( secara mekanik )
                           *    Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan

         Prosedur Pelaksanaan
                           *    Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
                           *    Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan
                           *    Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
                           *    Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan.
                           *    Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.

  1. PEKERJAAN EKISTING PAS. BATAKO
Pekerjaan bekisting pasangan batako dilakukan dengan menggunakan bekisting   10x20x8 cm berikut bendding dan pemadatan


  1. PEKERJAAN BOND BREAKER
Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan untuk dudukan tie bar dan dowel terlebih dahulu dilakukan pemasangan bond breaker yang akan dihamparkan memanjang sejajar
bekisting dimana sebagian dari plastik tersebut akan menutup bekisting sehingga celah-celah pada bagian bawah bekisting tertutup. Sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran air semen tidak akan keluar dari adukan beton yang baru dicor
 








  1. Pasang Tulangan Untuk Dudukan :
Bila bond breaker telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan  pekerjaan pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini akan dilakukan sesuai dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Dimana tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi sebelumnya sesuai dengan bentuk dan diameter  tulangan yang tertera dalam gambar kerja.
 









  1. Pasang Dowel
Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih
dahulu memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa
PVC yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan
dirakit dan diikat pada besi dudukan tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton
sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan
dipasang dop penutup lubang untuk menjaga agar adukan beton tidak akan masuk
kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel tersebut telah terpasang kemudian akan
diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-titik lokasi pemasangan.

  1. Pekerjaan Cutter Joint Beton + Joint Sealent :
Bila beton coran tersebut telah mengering dan sudah mengeras maka akan dilakukan pemotongan beton pada lokasi pemasangan tie bar dan dowel sesuai jarak yang telah ditentukan. Pemotongan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pemotong beton hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan dimana terlebih dahulu telah dilakukan penggarisan pada permukaan beton sebagai acuan untuk melakukan pemotongan. Bila pemotongan beton ini telah selesai dikerjakan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan joint sealent pada lubang bekas pemotongan beton hingga lubang tersebut tertutup rata dengan permukaan beton
 










6.     PEKERJAAN LAIN – LAIN
-      Administrasi / Dokumentasi
       Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
       *       Laporan berkala secara menyeluruh
       *       Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
       *       Dokumen Foto, meliputi :
                -    Pekerjaan sebelum dilaksanakan
                -    Pekerjaan sedang dilaksanakan
                -    Pekerjaan setelah dilaksanakan
      Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambil dari    empat arah.
       *       Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan



BengkuluSeptember 2016





Direktur