Home » » Contoh Laporan Pratikum Kimia CARA-CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN

Contoh Laporan Pratikum Kimia CARA-CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN


CARA-CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih yang memiliki komposisi yang merata. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut (solvent) dan terlarut (solut). Pelarut merupakan komponen yang lebih banyak sedangkan zat terlarut merupakan komponen yang lebih sedikit dan menentukan keadaan larutan. larutan terbagi menjadi dua yaitu larutan jenuh dan larutan tak jenuh. Larutan jenuh adaalh suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu sedangkan larutan tak jenuh adalah larutan yang belum mencapai titik jenuh.
Fase larutan dapat berwujud cair, padat, ataupun gas. Contohlarutan bewujud gas adalah udara. Contoh larutan berwujud padat adalah perunggu, amalgam, paduan logam yang lain. Sedangkan contoh larutan berwujud cair yaitu garam yang larut dalam air, gula yang larut dalam air, dan lain-lain. Sifat-sifat larutan yang berwujud cair yaitu ukuran partikel 1 Ao – 10 A o atau 10-8-10-7 cm, sehingga tidak dapat di pisahkan dengan kertas kering; ada yang berwarna dan ada yang tidak; tembus cahaya/transparan; larutan berupa ion; dan dapat dpisahkan secara destilasi, yaitu pemisahan berdasarkan titik didih.

1.2  Tujuan percobaan
Tujan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan
Mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas – gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999 : 350)
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003)
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan/solvasi.(Chang,2003).


BAB III
METODOLOGI
1.1  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah :
1.      Pipet ukur                                     6.  Labu ukur
2.      Pipet gondok                                7.  Bola hisap
3.      Neraca analitik                             8. Sikat tabung reaksi
4.      Botol semprot                              9. Corong
5.      Kaca arloji
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah :
1.      H2SO4                                          5.  KlO3
2.      NaCl                                             6.  HCl
3.      NaOH                                          7.  Asam oksalat
4.      Etanol                                           8.  urea

1.2  Cara Kerja
3.2.1 Membuat Larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian Melarutkan dengan  aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.2.2 Membuat Larutan Etanol 5%
Mempipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian memasukkan ke dalam  labu ukur 50 ml.Menambahkan aquades sampai tanda batas.Mengocok sampai homogen.
3.2.3 Membuat Larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214 gram /mol)
Menimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik,kemudian memasukkan ke dalam  labu ukur 50 ml,Melarutkan dengan aquades (aquades ditambahkan sampai tanda batas).
3.2.4 Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr.98 gram/mol)
Mempipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur,kemudian diencerkan dengan aquades dalam  labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
v  Labu Ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades,kira-kira 25 ml,selanjutnya baru dipipetkan H2SO4 ke dalam labu ukur, selanjutnya ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda batas.
    3.2.5 Membuat Larutan 0,1 N HCL (Mr.36,5 gram/mol)
Mempipet sebanyak 0,415 ml HCL 37% dengan pipet ukur, kemudian mengencerkandengan aquades dalam labu ukur 50 ml,sampai tanda batas.
3.2.6 Membuat Larutan 0,1 N Asam oksalat (Mr.H2C2O4.2H2O.126 gram/mol)
Menimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
    3.2.7 Membuat Larutan 1 N NaOH(Mr.40 gram/mol)
Menimbang 0,2 gram NaOH,kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
    3.2.8 Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr.urea 60 gram/mol)
Menimbang 0,1086 gram urea,kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur ml sampai tanda batas.














BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
1.      Membuat Larutan NaCl 1%
Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik. Kemudian dilarutkan dengan aquads di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
2.      Membuat Larutan Etanol 5%
Dipipet sebanyak 50 ml etanol absolut dengan pipet ukur. Kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquads sampai tanda bata
3.      Membuat larutan 0,01 M KIO3
Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan aquades sampai tanda batas.
4.      Membuat Larutan 0,1 M H2SO4
Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
5.      Membuat Larutan 0,1 N HCl
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
6.      Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat
Ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
7.      Membuat Larutan 1 N NaOH
Ditimbang 0,2 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
8.      Membuat Larutan 1000 ppm N2 dalam Urea
Ditimbang 0,1086 gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu  ukur 50 ml sampai tanda batas.



5.2 PEMBAHASAN
1.      Membuat larutan NaCl 1%
Diketahui dalam cara kerja adalah massa NaCl yaitu 0.5 gram dan Volume labu ukur yang akan diisi oleh aquades yaitu 50 ml. jadi yang dilakukan yaitu mencari bukti apakah pernyatan didiketahui benar atau salah.
% W/V  x 100 %
                = 1 %                          BENAR
2.      Membuat larutan etanol 5%nol
Diketahui dalam cara kerja adalah volume etanol (2,5 ml) dan volume air (50 ml)
PEMBUKTIAN
%V/V =  x100%
            =  x 100 %   = 5 %                          BENAR
3.      Membuat larutan 0.01 M KlO3 (Mr. 214 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja adalah massa KlO3 yaitu 0.107 gram dan volume aquades yaitu 50 ml.
PEMBUKTIAN
M=
M=      =  0.01 M                           BENAR
4.      Membuat larutan 0.1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja yaitu volume H2SO4 (0.5 ml) dan volume aquades (50 ml)
n = M . V = 0.1 x 0.05 = 5. 10-3
gram = mol x mr = 5.10-3 x 98 = 0.49 gram
PEMBUKTIAN
M =  =  = 0.1 M                             BENAR
5.      Membuat larutan 0.1 N HCl (Mr. 36.5 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja yaitu persen HCl (37%), volume HCl (0.415 ml) dan volume aquades (50 ml)
PEMBUKTIAN
Gram = %W/V x Volume =  = 0.15 graM
N
EK =  =  = 0.004
N  =  = 0.08 N       0.1 N                BENAR
6.      Membuat larutan 0.1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4. 2H2O. 126 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja yaitu massa asam oksalat (0.3151 gram) dan volume aquades (50 ml)
PEMBUKTIAN
            N
BE  = = 63
EK  =   = 0.005
N   =   = 0.1 N                       BENAR
7.      Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja yaitu massa NaOH (0.2 gram) dan volume aquades (50 ml)
PEMBUKTIAN
            N
            BE  =  = 40
EK  =  = 0.005
            N   =  = 0.1 N                      SALAH







8.      Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N) (Mr. urea 60 gram/mol)
Diketahui dalam cara kerja yaitu massa urea (0.1086 gram) dan volume aquades (50 ml)
PEMBUKTIAN
n CO(NH2)2 =  =  = 0.00181
n (N) = 0.00181          gram = n x mr = 0.00181 x 60 = 0.5 gr             500 mg
ppm =  =  = 1000 ppm              BENAR
























BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
             Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih, yang memiliki kompsisi yang merata. Fase larutan dapat berwujud gas, padat, ataupun cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut (solvent) dan terlarut (solute). Dalam acara kali ini membahas tentang konsentrasi larutan.konsen. konsentrasi larutan adalah perbandingan zat terlarut dengan zat larutan atau perbandingan zat terlarut dangan zat pelarut. Dalam fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen) atau ppm (part permillion) = bpj (bagian per juta). Dalam kimia konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar (M), molal (m), atau Normal (N). dalam persen, ternagi menjagi 3 bagian yaitu persen dalam berat per berat, persen dalam volum per volum dan persen dalam berat per volum

6.2 Saran
Ø  Sebaiknya coass menertibkan terlebih dahulu dan memimpin doa sebelum praktikum di mulai.
Ø  Sebaiknya coass menjelaskan lebih rinci lagi mengenai laporan yang akan di buat oleh praktiakn
Ø  Sebaiknya praktikan lebih tertib dalam melaksanakan praktikum
Ø  Sebelum keluar ruangan, sebaiknya praktikun di akhiri dengan doa











BAB VII
Jawab Pertanyaan
1.      80 gram HSO4 dilarutkan dengan 120 gram air.
Diketahui        : Mr. H2SO4 98 gram/mol                    Mr. H2O 18 gram/mol
                         Bj H2SO4 1.303 gram/ml                    Bj H2o 1 Gram/ml
                         Konsentrasi H2SO4 100%
Ditanya           : a. % W/W  b. m  c. M  d. Ft  e. Fp
2.      Lengkapilah tabel di bawah ini.

Zat terlarut
Garam zat terlarut

Mol zat terlarut

Volume larutan

molaritas
NaNO3
25
A
B
1.2
NaNO3
C
D
16 L
0.023
KBr
91
E
450 ml
F
KBr
G
0.42
H
1.8

Jawab
1. Menyelesaikan soal

a.       Persen berat % W/W
                 % W/W  = x100% = x100% = 40%
b.      Molalitas (m)
m =
mol zat terlarut =   =    =  0.8
m =   =    =  6.67 mol/kg
c.       Molaritas (M)
V H2SO4 =   =   =  61.4 ml
V H2O =   =   =  120 ml
M H2SO4 =   =    =  13.04 M
M H­2O  =   =    =  55,4 M
d.      Fraksi mol zat terlarut  
                                 =  = 0.4
e.       Fraksi mol zat pelarut =
=   =  0.6

2. Melengkapi tabel

a.       Mol = =    =  0.29 mol
b.      V = M x n = 1.2 X 0.29 = 0.24 l
c.       Mol =  
0,368 =
Gr = 0,368 . 85 = 31,28 gram
d.      M =
0,023 =
Mol = 0,023 . 16 = 0,368
e.       Mr KBr = 54
Mol zat terlarut = =  = 1,68 mol
f.       M = =  = 3,73
g.      Mol zat terlarut =
                  0,42 =
                Gr = 0,42 . 54  = 22,68 gram
h.      M =

1,8 =
1,8 . V = 0,42
   V =     = 0,2
Daftar Pustaka

·         Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
·         Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.
·         Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas KimiaKartika. Surabaya.
·         Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
·         Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2Bandung . ITB.



0 Comments:

Post a Comment