APAKAH AL QUR’AN ITU ?
“Sesungguhnya
atas tanggungan Kamilah mengumpulkan Al Qur’an (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah
bacaannya itu.” (Q.S. Al Qiyaamah, 75:17-18)
A
|
l Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Sesuai asal
katanya, qaraa, Al Qur’an berarti bacaan. Membacanya merupakan suatu ibadah.
Pada masa terdahulu, Allah telah menurunkan kalam-Nya
kepada rasul-rasul selain Muhammad. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud
a.s, kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s, dan kitab Injil diturunkan
kepada Nabi Isa a.s. namun tak satu pun diantara kitab-kitab itu yang disebut
dengan nama Al Qur’an. Tidak pula Kalam Ilahi lain yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad, seperti hadis Qudsi.
TAHUKAH KAMU...?
Selain
Al Qur’an, Allah memberi nama lain bagi kitab-Nya:
·
Al Kitaab atau
Kitabullah, merupakan persamaan kata dari Al Qur’an (baca Q.S. Al Baqarah, 2:2
dan Q.S. Al An’aam, 6:114)
·
Al Furqaan, artinya
pembeda. Maksudnya adalah yang membedakan antara yang benar dan batil (baca
Q.S. Al Furqaan, 25:1)
·
Adz Dzikir, artinya
peringatan (baca Q.S. Al Hijr 15:9 dan An Nahl 16:44)
MENGAPA AL QUR’AN
DITURUNKAN?
“Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al Hijr, 15:9)
S
|
ewaktu Al Qur’an diturunkan empat belas abad silam,
didunia ini sudah terdapat banyak agama. Banyak pula kitab suci yang dipercaya
oleh para pengikutnya. Di negara Arab, banyak orang menganut agama Nasrani.
Selain itu, ada juga yang menganut agama Yahudi.
Di Persia, orang-orang juga mempercayai sebuah kitab
suci, meskipun kitab suci itu telah mengalami perubahan oleh tangan manusia. Di
India, kitab Wedha dipandang suci beribu-ribu tahun lamanya. Di Tiongkok, agama
Kong Hu Cu dipercaya sebagai ajaran yang benar. Lama kelamaan, pengaruh Budha
meluas di negeri itu. Semua agama itu jelas memiliki perbedaan yang mendasar.
Karena perbedaan itu pula, sering terjadi perangg agama.
A
|
llah SWT menurunkan Al Qur’an untuk mempersatukan
agama-agama itu dan mengembalikan umatnya ke jalan yang benar. Jika kitab
Zabur, Taurat, Injil, ditujukan untuk golongan tertentu, yaitu Bani Israil, Al
Qur’an ditujukan untuk seluruh umat manusia. Tidak seperti kitab lain yang banyak
mengalami perubahan oleh tangan manusia, Allah menjamin kemurniannya. Isinya
tak pernah berubah dan tak akan pernah bisa diubah oleh tangan manusia,
meskipun telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Tahukah kamu
apa sebabnya? Sebab Allah menghendaki Al Qur’an sebagai sebuah mukjizat abadi.
Bayangkanlah, jika isi Al Qur’an berubah-ubah, tentu nilai kemukjizatannya akan
hilang.
Allah telah menguji umat terdahulu dalam menjaga kitab
sucin-Nya. Namun apa yang terjadi? Setelah para Rasul itu tiada, kitab suci itu
diselewengkan. Isinya ditambah, dikurangi, bahkan diganti sehingga menjadi
ajaran yang menyimpang.
Allah tidak ingin Al Qur’an diselewengkan seperti
kitab-kitab sebelumnya. Allah pun tidak menghendaki Islam menjadi ajaran yang
menyimpang. Sebab, Islam adalah agama Allah. Islam adalah ajaran yang benar.
DITURUNKAN SECARA
BERANGSUR-ANGSUR
A
|
l Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur. Mengapa
demikian? Besar kemungkinan, agar isinya lebih mudah dimengerti, dihapalkan dan
diamalkan. Kamu tentu tahu, pemahaman masyarakat ketika itu masih sangat
kurang. Bahkan, nabi Muhammad SAW sendiri, pada saat Al Qur’an diwahyukan
kepadanya, adalah seorang buta huruf. Bayangkanlah, betapa repotnya beliau jika
Al Qur’an diturunkan secara utuh.
TAHUKAH KAMU ?
ü Selama menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Muhammad
melakukan hijrah dari Mekah ke Medinah. Di kedua tempat itulah Al Qur’an
diturunkan selama 23 tahun, yaitu 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Medinah.
ü Ayat yang diturunkan di Mekah disebut ayat Makkiyyah,
meliputi 86 Surat. Adapun ayat yang diturunkan di Medinah disebut ayat
Madaniyyah, meliputi 28 Surat.
ü Ayat Makkiyyah umumnya berisi hal-hal yang berhubungan
dengan keimanan, kisah umat terdahulu, dan pelajaran budi pekerti. Ayat
Madaniyyah berisi hal-hal yang menyangkut umum.
0 Comments:
Post a Comment