Home » » Contoh Skripsi Program Studi FKIP

Contoh Skripsi Program Studi FKIP

Contoh Skripsi Program Studi FKIP

Skripsi Pengaruh Kopetensi Guru Dan Media Belajar Terhadap Kinerja Guru Disekolah



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
                        Peningkatan kompetensi siswa tidak bisa dipandang secara pragmatis, terpisah dari bagian-bagianya yang utuh.Peningkatan kompetensi siswa harus dilihat secara pendekatan sistem,menyeluruh,utuh,dan tidak terpisah-pisah dari bagian-bagiannya sehingga dapat dilihat progres report (Laporan Perkembangan) terhadap laju Perkembangan kompetensi siswa seperti yang diharap kan.
            Selain dari pada itu, pengembangan kompetensi siswa dengan konsep  pendekatan sistem terutama sistem berbasis sekolah akan sangat mudah dan efektif untuk mengevaluasi sistem apa yang perlu di tinjau,dimodifikasi ataupun dirubah menurut kebutuhan.Pada proses ini guru sangat berperan karena guru yang membentuk siswa selama disekolah,oleh karena itu hanya guru yang berkompeten yang mampu membentuk siswa yang berkompeten dan unggul.



            Kompetensi meliputi pengetahuan,pemahaman,keterampilan,nilai,sikap dan minat. Dalam konsep pelatihan yang berbasis kompetensi dijelaskan bahwa kompetensi dijelaskan bahwa kompetensi merupakan gabungan antara keterampilan,pengetahuan dan sikap.Kompetensi digunakan untuk melakukan penilaian terhadap standar,memberikan indikasi yang jelas tentang keberhasilan dalam kegiatan pengembangan,membentuk system pengembangan dan dapat digunakan untuk menyusun uraian tugas seseorang.
            Sebagai pengajar dan Pendidik,guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan di setiap upaya pendidikan.itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru.hal ini menunjukan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan.
            Guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.agar dapat mengajar efektif maka guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (Kuantitas) dan meningkatkan mutu (Kualitas) mengajarnya.kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar.


            Mulai dan tepatilah mengajar tepat pada waktunya.hal ini berarti kesempatan belajar makin banyak dan optimal serta guru menunjukan keseriusan dalam mengajar sehingga dapat membangkitkan minat/motivasi siswa untuk belajar.makin banyak siswa terlibat aktif dalam belajar,makin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya.sedangkan dalam meningkatkan kualitas dalam mengajar hendaknya guru mampu merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu pula melakukan dalam bentuk interaksi belajar-mengajar.
            Kompetensi Guru harus terus menerus ditingkatkan dengan cara memberikan kesempatan mengikuti pendidikan pelatihan secra ruti agar dapat melakukan proses transformasi ilmu pengetahuan pada anak didik dengan baik. Oleh karenanya pendidikan dan pelatihan harus diberikan kepada guru secara berkesinambungan apabila menginginkan peningkatan kinerja guru.karena perkembngan ilmu pengetahuan yang sangat cepat menyebabkan guru harus menyesuaikan kemajuan yang ada dengan menambah pengetahuan terus menerus,karena tanpa pengembangan ilmu pengetahuan tidak mungkin guru dapat meningkatkan kompetensinya sesuai dengan harapan.
Kinerja guru dapat meningkat terus apabila didukung oleh kompetensi guru yang baik,oleh karenanya maka harus ditingkatkan antara lain dengan cara memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri kepada setiap guru selain menyediakan fasilitas untuk melaksanakan proses pembelajaran berupa media belajar yang baik.selain hal tersebut diatas maka kesejahteraan guru harus dapat perhatian karena tanpa kompensasi yang memadai tidak mungkin seorang guru dapat melaksanakan tugas nya dengan baik.kompensasi yang diberikan pada guru harus dapat terjamin untuk dapat hidup layak,karena kesejahteraan merupakan barometer seorang guru dapat bekerja dengan baik,oleh karenanya kompensasi merupakan faktor  utama yang harus diperhatikan oleh manajemen sekolah,seorang guru tidak akan termotivasi dalam bekerja apabila kehidupan sehari-hari nya mengalami kesulitan khususnya dalam segi ekonomi. Kesejahteraan guru yang baik mempengaruhi motivasi mengajar dan mendidik  anak didik dengan baik sehingga pada akhirnya kinerja guru akan meningkat terus menerus.kompensasi yang baik akan menentukan keberhasilan dalam meningkatkan motivasi kerja seseorang karena tanpa kesejahteraan yang memadai mustahil guru akan bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi.
Media belajar yang ada disekolah juga berperan dalam meningkatkan kinerja guru,karena tanpa media belajar yang memadai tidak mungkin proses belajar dapat berjalan sesuai rencana,karena transfer ilmu membutuhkan alat bantu.Media belajar yang dimaksud adalah peta,globe,gambar,audio visual,atau alat peraga lain nya yang digunakan guru dalam proses belajar dengan siswa disekolah dengan maksud mempermudah siswa dalam memahami,menghayati dan mengaplikasikan materi pelajaran yang harus dipelajari siswa.
           

Kompetensi guru yang baik akan menghasilkan siswa yang berkompeten yang ditandai dengan hasil belajar yang meliputi kognitif (ilmu pengetahuan),efektif (sikap),dan psikomotor (praktik atau aplikasinya).dari segi ilmu pengetahuan dapat dilihat dari hasil evaluasi nasional yang dilaksanakan pemerintah yang pada akhirnya dapat naik kelas dengan baik ataupun dapat diterima di sekolah yang berkualitas dimasyarakat yang biasanya dikenal dengan sekolah unggulan.
            Kompetensi guru dan media belajar akan mempengharuhi kinerja guru,namun selain kedua variabel tersebut masih ada variabel lainnya seperti kompensasi,pendidikan pelatihan,kepala sekolah profesional,rasa nyaman lingkungan kerja yang kondusif,adanya komunikasi interpersonal yang baik secara vertikal maupun horizontal serta adanya komunikasi antara guru dan orang tua murid, adanya promosi jabatan yang diberikan guru berprestasi dan jaminan kesehatan dan kesejahteraan dimasa pensiun atau hari tua guru tersebut.
Dalam penelitian ini hanya variabel bebas berupa kompensasi guru dan media belajar saja yang diteliti apakah mempengaruhi kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri  4,Kota Bengkulu.
Alasan lain yang menyebabkan penulis melakukan penelitian karena penulis sejak januari 2003 atau sudah 7 tahun menjadi guru sekolah menengah atas dan sejak april tahun 2007 diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan sampai saat ini mengajar disekolah menengah atas negeri 4,kota bengkulu.apabila teruji penelitian ini dapat digunakan untuk meningkat kan kinerja guru di sekolah dengan baik dan dapat di informasikan kepada sekolah menengah atas lainnya yang berada di Kota Bengkulu.
            Untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi kinerja guru maka dilakukan penelitian dan dibuat suatu karya ilmiah berupa tesis.apabila teruji maka hasil penelitian ini akan dapat digunakan untuk meningkatkan Kinerja Guru yang baik maka tidak mungkin proses belajar dapat berjalan sesuai rencana dan dihasilkan siswa yang berkompetensi tinggi sesuai rencana.
B.Identifikasi Masalah
            Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu sampai saat ini masi terus diupayakan untuk ditingkatkan standar minimalnya,hal ini agar diperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik serta dapat meningkat nya standar minimal hasil belajar siswa sesuai rencana yaitu lulusan dengan kompetensi siswa diatas rata-rata lulusan sekolah Menengah Atas Negeri ataupun swasta yg ada di kota Bengkulu.Kinerja guru satu dengan yang lain masih dirasakan terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara yang berkinerja baik dengan yang belum sesuai harapan.saat ini kinerja guru sudah diatas standar minimal yang ditentukan namun untuk meningkatkan kinerja guru bukan pekerjaan yang mudah,oleh karena itu harus diketahui variabel yang dapat meningkatkan kinerja guru yang dimaksud khususnya yang mempunyai kontribusi besar terhadap peningkatan kinerja guru.
           

Banyaknya Variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru di sekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu antara lain sebagai berikut:
1.       Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja guru
2.       Media belajar berpengaruh terhadap kinerja guru
3.       Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja guru
4.       Kepala sekolah profesional berpengaruh pada kinerja guru
5.       Prasarana-sarana guru berpengaruh terhadap kinerja guru
6.       Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja guru
7.       Komite sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru
8.       Kesehatan guru berpengaruh terhadap kinerja guru
9.       Motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru
C.Pembatasan Masalah
1.       Ada pengaruh kopetensi terhadap kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu.
2.       Ada pengaruh media belajar terhadap kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu.
3.       Ada pengaruh kopetensi guru dan media belajar terhadap kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu.
D.Perumusan Masalah
1.       Apakah ada pengaruh kopetensi terhadap kinerja guru disekolah Menengah atas Negeri 4,Kota Bengkulu.
2.       Apakah ada pengaruh media belajar terhadap kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu.
3.       Apakah ada pengaruh kopetensi guru dan media belajar terhadap kinerja guru di sekolah Menengah Atas Negeri 4, Kota Bengkulu.
E.Tujuan Penelitian
1.       untuk mengetahui,apakah ada pengaruh kopetensi terhadap kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri 4,Kota Bengkulu?
2.       Untuk mengetahui,apakah ada pengaruh Media belajar terhadap Kinerja guru disekolah Menengah atas Negeri 4,Kota Bengkulu?
3.       Untuk Mengetahui,apakah ada Kopetensi Guru Dan Media Belajar Terhadap Kinerja Guru Disekolah menengah atas negeri 4,kota bengkulu?


F.Kegunaan
1.       Menambah wawasan dan wacana serta pengalaman bagi penulis dan sekaligus dapat menyusun karya ilmiah ataupun karya ilmiah berupa tesis pada program Magister Manajemen.
2.       Memberi masukan kepada sekolah menengah atas negeri 4,kota bengkulu agar memperbaiki kinerja guru.
3.       Memberi masukan bagi kalangan civitas akademik khususnya Kampus Sekolah Tinggi Manajemen IMMI di Jakarta,sehingga mahasiswa yang akan melakukan penelitian atau membuat tesis sebagai dasar acuan atau referensi.
4.       Sebagai referensi untuk masyarakat khusus nya para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian secara mendalam khususnya yang berkaitan dengan kinerja guru disekolah menengah atas pada khususnya.







BAB II
LANDASAN TEORI    

A.Tinjauan Pustaka
            Pengertian Manajemen adalah Sebagai berikut: Mengelola orang-orang,pengambilan keputusan,proses pengorganisasian dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan (Martinis Yamin,2009,h.1).
            Manajemen sering diartikan sebagai ilmu,kiat dan profesi.dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipadang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.dikatakan sebagai kiat karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesional dituntut oleh suatu kode etik.(Nanang Fatah,1996,h.1)
            Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujud nya tujuan perusahaan,karyawan dan masyarakat.(Malayu Hasibuan,2005,h.10)
            Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari Perencanaan,Pengorganisasian,Pengarahan,Pengendalian,Pengadaan,Pengembangan,Kompensasi,
Pengintegrasian,Pemeliharaan,Kedisiplinan,dan Pemberhentian.Implementasi tenaga kerja manusia adalah pengadaan,Pemeliharaan,Penempatan,Indoktrinasi,latihan dan pendidikan sumber daya manusia.implementasi sumber daya manusia adalah : Recruitment,selection,training,education,placement,indotrination,dan development.Dari Kegiatan Ini diharap kan tenaga kerja tersebut dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik dan dapat melaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan organisasi.
            Menurut Yoder (1981),Personel Management is the provision of leadeship and direction of people in their working of emplyment realatinship (Manager Personalia adalah penyedia kepemimpinan dan Pengarah para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka),dikutip (Hasibuan 2005,h.11).
            Menurut Handoko (2001,h.4),Manajer Sumber Daya Manusia adalah penarikan,seleksi,pengembangan,pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
            Menurut Mohamad Agus Tulus (1996,h.2), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,pengembangan,pemberian kompensasi,pengintegrasian,pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan,individu dan masyarakat.
            Menurut Simamora,(2004,h.4), Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,proses ini melibatkan organisasi,arahan,koordinasi dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan tersebut.esensi manajemen adalah aktivitas bekerja melalui orang lain untuk meraih berbagai hasil.melalui manajemen dilakukan proses pengintrogasian berbagai sumber daya manusia untuk mencapai berbagai tujuan organisasi.
            Dari beberapa definisi  di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu yang dipadukan dengan seni untuk mengatur manusia dalam mencapai tujuan tertentu yang diinginkan sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan dan bermanfaat  bagi organisasi,karyawan dan masyarakat.
            Manajemen Sebagai profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu.persyaratan suatu profesi menghendaki berbagai kompetensi sebagai dasar keahlian khusus,diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintah dan memiliki kode etik.
           
A.1.Manajemen Pendidikan
Setiap organisasi pada umumnya mempunyai satu tujuan ,organisasi pendidikan indonesia misalnya mempunyai tujuan mengembangkan manusia indonesia secara total yang dijiwai oleh filsafat pancasila.Organisasi yang memakai pendekatan sistem ini akan mengarahkan semua sumber-sumber pendidikannya untuk mencapai tujuan itu.Manajemen sebagai pusat administrasi akan melakukan kegiatan nya atas dasar tujuan yang ingin dicapai.
Manajemen berdasarkan sasaran aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan menjadi satu kesatuan,berdasarkan pada sasaran yang ingin capai yaitu tujuan pendidikan itu sendiri.secara nasional ada satu sasaran pendidikan,namun secara kelembagaaan ada beberapa sasaran sesuai dengan sifat dan jenjang lembaga pendidikan yang bersangkutan.sasaran bagi sekolah dasar tidak sama persis dengan sasaran sekolah menengah,begitu pula dengan sekolah kejuruan,perguruan tinggi dan sebagainya.Selanjutnya masing-masing sekolah itu mempunyai pula variasi sasaran atau tujuan sesuai dengan misi daerah yang mereka emban masing-masing.
            Untuk mencapai tujuan,lembaga-lembaga pendidikan itu merumuskan fungsi-fungsi utama,yang dijabarkan dari sasaran organisasi atau tujuan yang ditetapkan.masing-masing fungsi utama dijabarkan lagi menjadi tugas-tugas individu atau secara sederhana dapat juga disebut hierarki pekerjaan pada setiap organisasi ialah unit,sub unit kerja dan tugas individu.
            Manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.proses pengendalian kegiatan kelompok tersebut mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengerahan (actuating) dan pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi.(Mulyasa,2004,h.7).
            Para ahli mengungkapkan manajemen pendidikan berdasarkan sudut pandang dan focus yang berbeda sesuai konsep teoritis yang melandasinya.Manajemen pendidikan memiliki berbagai kegiatan yang sangat kompleks dan saling berhubungan.Manajemen Pendidikan juga merupakan sekumpulan fungsi untuk menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan melalui perencanaan,pengambilan keputusan,prilaku kepemimpinan,penyiapan alokasi sumber daya,stimulasi dan koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif serta penentuan pengembangan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan. Manajemen pendidikan merupakan rangkaian kegiatan bersama atau keseluruhan proses pengendalian usaha atas nama kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara berencana dan sistematis,yang diselenggarakan pada suatu lingkungan tertentu.
            Menurut Engkoswara (2001,h.2), Manajemen pendidikan dalam arti seluas-luas nya adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta didalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.lebih lanjut dikemukakan bahwa penataan mengandung makna mengatur,memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan pembinaan. Sumber daya terdiri dari sumber daya manusia ( peserta didik,pendidik dan pemakai jasa pendidikan ),sumber belajar dan kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan), serta fasilitas (peralatan,barang dan keungan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang produktif berupa prestasi yang efektif dan suasana atau proses yang efisien dan suasana atau proses yang efisien,sedangkan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang produktif dapat dilihat dari sudut pandang administratif psikologis dan ekonomis.
            Manajemen pendidikan pada hakekatnya menyangkut tujuan pendidikan,manusia yang melakukan kerja sama,proses sistemik dan sistematik,serta sumber-sumber yang didayagunakan.manajemen pendidikan merupakan suatu ilmu  manajemen yang mempelajari penataan sumber daya manusia,kurikulum,fasilitas,sumber belajar dan dana serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis.
            Dalam Dictionary of Education dinyatakan bahwa pendidikan adalah : (a) proses seseorang mengembangkan kemampuan,sikap dan tingkah laku lainnya didalam masyarakat tempat mereka hidup, (b) proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah),sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemapuan sosial dan kemampuan individu  yang optimum.dari pengertian tersebut demikianlah pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifat nya permanen (tetap) dalam tingkah laku,pikiran dan sikapnya.
            Berdasarkan pengertian tersebut dapat diidentifikasikan beberapa ciri-ciri pendidikan,antara lain,yaitu :
1.       Pendidikan mengandung tujuan yaitu, kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup.
2.       Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan harus melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (material) strategi dan teknik penilaian yang sesuai
3.       Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat (formal dan non formal).

Apabila dikaitkan dengan keberadaban dan hakikat kehidupan manusia,kemanakah pendidikan itu diarah kan ?. jawabannya untuk pembentukan kepribadian manusia,yaitu mengembangkan manusia sebagai mahluk individu,mahluk sosial,mahluk susila,dan mahluk beragama (religius). Memang banyak variabel yang mempengaruhinya pembentukan manusia baik pendidikan yang bersifat formal di sekolah maupun non formal di masyarakat.
Pendidikan berusaha mengembangkan potensiindividu agar mampu berdiri sendiri,untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam mengembangkan berbagai hal,seperti konsep,prinsip,kreatifitas,tanggung jawab dan keterampilan atau dengan kata lain mengalami perkembangan dengan aspek kognetif,efektif dan psikomotorik.
Demikian pula individu juga mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sesamanya.obyek sosial ini akan berpengaruh terhadap perkembangan individu karena melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang antara perkembangan aspek individu dan aspek sosial.aspek lain yang dikembangkan adalah kehidupan susila,karna hanya manusia yang mampu menghayati norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan nya,sehingga manusia dapat menentukan tingkah laku yang bersifat tidak baik dan dan tidak bersifat susila.aspek lain adalah kehidupan religius dalam hungan nya dengan Tuhan Yang Maha Esa dapat menghayati dan mengamalkan ajaran sesuai dengan agama nya,semua ini terwujud melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.jika pendidikan ingin berjalan secara terencana dan teratur maka berbagai element yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali.untuk itu perlu pengkajian usaha pendidikan sebagai suatu sistem.
Sistem merupakan suatu elemen yang berkaitan satu dengan lainnya,merupakan satu kesatuan.kesatuan itu berfungsi mencapai tujuan,membuahkan hasil yang dapat diamati/dikenali.
Pandangan pendidikan sebagai suatu sistem itu dapat dilihat secara mikro dan makro.secara. mikro pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik,pendidikan dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan.secara makro menjangkau elemenn-elemen yang luas.
Berdasarkan tujuan mikro peserta didik dan pendidikkan merupakan elemen sentral.pendidikan untuk kepentingan peserta didik mempunyai tujuan dan unntuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan kendala.dengan memperhatikansumber dan kendala kemudian ditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan.proses ini membuahkan penampilan sebagai hasil belajar.hasil belajar ini perlu dinilai dan hasil penilaian merupakan umpan balik untuk mengkaji kembali berbagai elemen.keseluruhan elemen ini tidak terlepas dari pengetahuan,teori dan model-model pendidikan yang telah dimiliki,disusun dan dicobakan para ahli.
            Dari apa yang telah diuraikan diatas tentang manajemen dan administrasi maka jelas pula bahwa didalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen.kita mengetahui dari rumusan-rumusan yang telah dikemukakan terdahulu bahwa dalam keseluruhan proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material akan tetapi juga personel dan spiritual.
            Meskipun demikian karena sekolah merupakan lembaga yang dalam kegiatan-kegiatannya secara langsung menangani subyek didik atau anak didik yang pada hakikat nya merupakan subyek yang dikenai sasaran tujuan pendidikan maka titik berat pembahasan tentang ruang lingkup administrasi pendidikanpada umumnya ditekankan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut sekolah seperti kepemimpian kepala sekolah,supervisi terhadap guru-guru,bimbingan terhadap siswa dan sebagainya.
            Setiap kegiatan didalam proses administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan tergambar di kurikulum sekolah masing-masing.adanya unsur tujuan ini menimbulkan perlu pengadmiistrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.adanya unsur tugas dan fungsi menunjukan bahwa dalam setiap kegiatan administrasi perlu adanya pengorganisasian yang baik dan teratur.
            Manajemen berbasis sekolah adalah salah satu dari beberapa bentuk reformasi pendidikan dalam rangka memperbaiki pendidikan,terutama memperbaiki lingkungan pengajaran dan pembelajaran bagi siswa.dalam pelaksanaanya sering terjadi salah kosentrasi yang seharusnya terfocus pada aktivitas pengajaran malah sering kali perhatiannya terpusat pada kedisiplinan siswa.Kesalahan kosentrasi dalam penerapan manajemen berbasis sekolah ini harus menjadi perhatian para pengelola pendidikan sehigga pengalaman tersebut bisa jadi pelajaran dan tak perlu terulang.(Nurkholis,2005,h.4).
           
            Pada umumnya,dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah harus menentukan salah satu focus arah dan tujuan secara jelas,yaitu bagaimana kinerja sekolah akan ditingkatkan.sulit untuk meningkatkan kinerja sekolah secara umum tanpa adanya arahan yang jelas.apakah akan terfocus pada mutu belajar siswa,mutu manajemen sekolah,mutu kurikulum,mutu personel,mutu pengelolaan keuangan dan lain-lain.Ketika manajemen sekolah diaplikasikan secara umum,seperti uji coba pada beberapa negara maju maka yang berhasil adalah sasaran-sasaran skunder dan tersier,sedangkan sasaran primernya,yaitu peningkatan mutu belajar mengajar gagal untuk ditingkatkan.(Nurkholis,2005,h.4).
            Dalam manajemen sekolah model manajemen berbasis sekolah ini berarti tugas-tugas manajemen sekolah ditetapkan menurut karakteristik-karakteristik dan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri.oleh karena itu,warga sekolah memiliki otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar atas penggunaan sumberdaya sekolah guna memecahkan masalah sekolah dan menyelenggarakan aktivitas pendidikan yang efektif demi perkembangan jangka panjang sekolah.
            Manajemen berbasis sekolah memberikan kekuasaan yang luas hingga tingkat sekolah secara langsung.adanya kekuasaan pada tingkat lokal sekolah maka keputusan manajemen terletak pada stakeholder lokal,demikian mereka diberdayakan untuk melakukan segala sesuatu yang berhungan dengan kinerja sekolah.adanya manajemen berbasis sekolah terjadi proses pengambilan keputusan secara kolektif.pengambilan keputusan secara kolektif ini dapat meningkatkan efektifitas pengajaran dan meningkatkan kepuasan guru.
            Walaupun manajemen berbasis sekolah memberikan kekuasaan penuh pada sekolah secara individual,dalam proses pengambilan keputusan sekolah tidak boleh berada disatu tangan saja.ketika manajemen sekolah belum diterapkan,proses pengambilan keputusan sekolah sering kali dilakukan sendiri oleh pihak sekolah secara internal yang di pimpin langsung oleh kepala sekolah.namun,dalam kerangka manajemen berbasis sekolah proses pengambilan keputusan mengikutkan partisipasi dari berbagai pihak internal,eksternal,maupun jajaran birokrasi sebagai pendukung.Dalam pengambilan keputusan harus dilaksanakan secara kolektif diantara stake holder sekolah.
            Manajemen berbasissekolah adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari desentralisasi pendidikan.manajemen berbasis sekolah pada prinsipnya bertumpu pada sekolah dan masyarakat serta jauh dari birokrasi yang sentralistik.manajemen berbasis sekolah berpotensi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,pemerataan,efisiensi,serta manajemen bertumpu pada tingkat sekolah.Manajemen bertumpu pada tingkat sekolah.Manajemen berbasis sekolah dimaksudkan meningkatkan otonomi sekolah,menentukan sendiri apa yang perlu diajarkan dan mengelola sumber daya yang ada untuk berinovasi.manajemen berbasis sekolah juga memiliki potensi yang besar untuk menciptakan kepala sekolah,guru dan administrator yang profesinal.jadi sekolah akan bersifat responsif terhadap kebutuhan masing-masing siswa dan masyarakat sekolah.prestasi belajar siswa dapat dioptimalkan melalui partisipasi langsung orang tua dan masyarakat.Manajemen berbasis sekolah didefinisikan sebagai desentralisasi otoritas pengambilan keputusan pada tingkat sekolah yang pada umumnya menyangkut 3 bidang yaitu,anggaran,kurikulum dan personel.
            Dalam pelaksanaan di indonesia,perlu ditekankan bahwa kita tidak harus meniru secara persis model-model manajemen berbasis sekolah dari negara lain.sebaliknya indonesia akan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman di negara lain,kemudian memodifikasi,merumuskan dan menyusun model dengan mempertimbangkan berbagai kondisi setempat seperti sejarah,geografis,struktur masyarakat dan pengalaman-pengalaman pribadi dibidang pengelolaan pendidik.
A.2.Kompetensi Guru
            Kompetensi (Competency) diartikan kemampuan,kecakapan,atau wewenang atau seperangkat pengetahuan,keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,dihayati,dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.ditampilkan melalui unjuk kerja.Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
            Dalam undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14/2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 dinyatakan bahwa kompetensi Guru meliputi kompetensi kepribadian,pedagogik,profesional dan sosial.keempat jenis kompetensi guru beserta sub kompetensi dan indikator esensialnya diuraikan,sebagai berikut:


a.Kompetensi Kepribadian
            Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,stabil,dewasa,arif,dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berahlak mulia.
Secara rinci Subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.       Sub kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai norma hukum,bertindak sesuai norma sosial,bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma.
2.       Sub kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial : Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3.       Sub kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator esensial : menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,sekolah dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4.       Sub kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial :memiliki prilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani.
5.       Sub kompetensi ahlak mulia dan dapat menjadi tauladan memiliki indikator esensial : bertindak sesuai dengan norma religius (iman,taqwa,jujur,iklas,dan suka menolong).
6.       Sub kompetensi evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki indikator esensial : memiliki kemampuan untuk berintropeksi diri dan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal.
Secara ringkas Kompetensi kepribadian guru dapat ditunjukan,sebagai berikut:
a.Kompetensi Kepribadian
-Mantap,
-Stabil,
-Dewasa,
-Arif dan Bijaksana,
-Berwibawa,
-Berahlak mulia,
-Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
-Mengevaluasi kinerja sendiri dan
-Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
b.Kompetensi Pedagogik
            Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.secara rinci setiap sub kompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial,sebagai berikut :
1.       Sub kompetensi pedagogik memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial : memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,memahami peserta didik dengan memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2.       Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.sub kompetensi ini memiliki indikator esensial : memahami landasan kependidikan ,menerapkan teori belajar dan pembelajaran,menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar,serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang di pilih.
3.       Sub kompetensi pedagogik melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial : menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4.       Sub Kompetensi pedagogik merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki idikator esensial : merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan belajar untuk menentukan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5.       Sub Kompetensi pedagogik mengembang kan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya


                                    

0 Comments:

Post a Comment